Sukses

Pandemi Corona Covid-19 dan Ramadan Ubah Perilaku Masyarakat Menonton Televisi

Saat adanya imbauan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) karena pandemi Corona Covid-19 dan Ramadan ini, ada perubahan perilaku menonton televisi.

Liputan6.com, Jakarta - Saat adanya imbauan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) karena pandemi Corona Covid-19 dan Ramadan ini, ada perubahan perilaku menonton televisi masyarakat.

Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian dari Nielsen Media Indonesia, seperti dilansir Antara, Rabu (13/5/2020).

"Ramadan kali ini unik karena belum pernah terjadi sepanjang kami meneliti," ujar Direktur Eksekutif Nielsen Media Indonesia Hellen Katherina dalam paparan secara virtual.

Dia memaparkan, temuan Nielsen Indonesia, kepemirsaan televisi di Indonesia naik semenjak berlaku kebijakan WFH dibandingkan periode ketika tak ada kebijakan tersebut.

Nielsen, mengutip data dari Television Audience Measurement, memasang rentang waktu WFH selama 16 Maret hingga 11 April 2020. Sementara sebelum WFH adalah 11 Februari hingga 15 Maret 2020.

"Puncak menonton televisi selama WFH masih terjadi pada jam prime time antara jam 19.00 hingga 22.00, berjumlah 28,7 persen. Sementara itu, periode sebelum WFH di jam yang sama berjumlah 26,5 persen," kata Hellen.

Ia menyebut, Nielsen menemukan hal menarik dalam kepemirsaan televisi selama WFH, mematahkan asumsi bahwa kelas atas tidak lagi menonton televisi melainkan menikmati layanan streaming.

Data yang diperoleh Nielsen, kata Hellen, menunjukkan jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi kelas atas naik 36 menit, berada di atas angka untuk orang rata-rata yang naik 26 menit.

"Rata orang menonton televisi selama 5 jam 37 menit dalam sehari, sementara kelas atas sebanyak 5 jam 46 menit," ucapnya.

Menurut Hellen, penyebabnya adalah kelas atas yang selama ini banyak beraktivitas di luar rumah jadi memiliki lebih banyak waktu di dalam rumah. Termasuk saat Ramadan ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Pergeseran Waktu

Sementara itu, pada bulan Ramadan periode 24 April sampai 3 Mei, terjadi pergeseran perilaku menonton televisi.

"Jumlah penonton saat waktu sahur mulai pukul 02.00 sampai 05.59 naik tajam sebanyak 372 persen, baik dari sebelum WFH dan selama WFH," kata Hellen.

Untuk melihat perilaku ini, Nielsen Media Indonesia menetapkan periode sebelum WFH mulai 16 Februari-14 Maret dan periode WFH mulai 15 Maret-23 April 2020.

Dia mengatakan, jumlah penonton saat jam prime time pada pukul 19.00 sampai 22.59 turun dibandingkan saat periode WFH. Namun, Nielsen tidak menyebutkan angka penurunan.

"Penurunan jumlah penonton saat jam prime time terjadi karena selama Ramadan, orang mengerjakan salat tarawih," jelas Hellen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.