Sukses

5 Tanda Kulit Dehidrasi Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Dehidrasi bisa memengaruhi kesehatan kulit.

Liputan6.com, Jakarta Tanda kulit dehidrasi saat puasa bisa dikenali dengan mudah. Saat puasa tubuh rentan mengalami dehidrasi. Kulit merupakan bagian tubuh yang dapat terpengaruh langsung akibat dehidrasi.

Kulit yang dehidrasi berarti kulit kehilangan air untuk menjaga kelembapannya. Tanda kulit dehidrasi saat puasa bisa terlihat seperti kulit kering. Kulit kering dan dehidrasi memiliki banyak tanda dan gejala yang sama, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Mengenali tanda kulit dehidrasi saat puasa bisa membuat kamu memberi perawatan tepat pada kulit. Tanda kulit dehidrasi saat puasa bisa terlihat jelas ciri-cirinya.

Walaupun kulit yang mengalami dehidrasi dapat menjadi gangguan. Masalah ini relatif mudah untuk diobati dengan perubahan gaya hidup yang tepat. Berikut tanda kulit dehidrasi saat puasa, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (12/5/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Lebih sensitif

Salah satu tanda terbesar dari kulit dehidrasi adalah peningkatan sensitivitas. Menurut International Dermal Institute, "kekeringan dan dehidrasi adalah prekursor bagi kulit yang peka." Ketika penghalang kelembaban kulit terganggu, ia tidak dapat melindungi dirinya dari stres eksternal.

Dehidrasi bisa membuat kulit mudah iritasi. Bakteri dan polusi dapat menembus lapisan terluarnya, gejala yang memburuk seperti kemerahan, gatal dan iritasi.

3 dari 9 halaman

Gatal

Tanda kulit dehidrasi saat puasa adalah munculnya rasa gatal. Saat dehidrasi, kulit cenderung kering dan lebih mudah gatal. Kulit yang gatal tanpa disertai benjolan atau bentol merah bisa menjadi tanda dehidrasi.

Elemen-elemen eksternal seperti angin dan perubahan suhu yang ekstrem dapat mengeluarkan uap air dari lapisan luar kulit. Kulit gatal ering disertai dengan pengelupasan pada kulit.

4 dari 9 halaman

Kusam

Dehidrasi memengaruhi kemampuan kulit untuk melakukan fungsi-fungsi penting seperti pergantian sel. Tanpa hidrasi yang memadai, kulit tidak cukup sering meluruhkan lapisan luarnya, dan sel-sel mati menumpuk di permukaannya. Ini bisa menyebabkan kulit tampak kusam.

Dehidrasi juga menurunkan volume aliran darah ke kulit, membuat kulit terlihat lebih pucat. Dehidrasi kronis yang parah dapat menyebabkan kerusakan permanen, seperti garis-garis halus, kulit kendur, dan bahkan kerak-kerak dan kerutan.

5 dari 9 halaman

Muncul kerutan

Kulit dehidrasi sering menunjukkan tanda-tanda penuaan. Tanda-tanda ini seperti munculnya garis halus dan kerutan. Garis halus disebabkan oleh kerusakan alami kolagen dan elastin di kulit. Dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Saat mengalami dehidrasi, kulit kehilangan kemampuannya untuk menahan kelembapan dan kekencangan. Ini bisa menimbulkan garis halus dan kerutan.

6 dari 9 halaman

Mata panda

Dehidrasi juga bisa menyebabkan lingkaran hitam di bawah mata atau mata panda. Daerah di bawah mata bisa tampak lebih gelap karena pembuluh darah yang menyempit menyebabkan hiperpigmentasi, atau dari penipisan kulit di sekitar mata.

Dehidrasi adalah penyebab umum lingkaran hitam di bawah mata. Ketika tubuh tidak menerima jumlah air yang tepat, kulit di bawah mata mulai tampak kusam dan mata terlihat cekung.

7 dari 9 halaman

Cara mengetahui kulit yang dehidrasi

Selain mengenali tanda-tandanya, kamu bisa mengenali kulit dehidrasi dengan tes sederhana. Kamu dapat melakukan tes cubitan sederhana di rumah untuk menentukan tingkat hidrasi kulit.

Cubit sedikit kulit di pipi, perut, dada, atau punggung tangan dan tahan selama beberapa detik. Jika kulit lembali pada bentuk semula, kemungkinan kamu tidak mengalami dehidrasi. Namun, jika kulit tidak kembali pada bentuk semula, maka kamu mengalami dehidrasi.

8 dari 9 halaman

Perbedaan kulit dehidrasi dan kulit kering

Kulit dehidrasi dan kulit kering kerap dianggap sama. Padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Kulit dehidrasi disebabkan oleh tubuh yang kekurangan air. Sementara kulit kering disebabkan oleh minyak alami yang juga disebut sebum. Selain itu, kulit kering didefinisikan sebagai jenis kulit, sedangkan dehidrasi dianggap sebagai suatu kondisi.

Jenis kulit diklasifikasikan menjadi normal, kering, kombinasi, dan berminyak. Ketika memiliki kulit kering, kelenjar sebaceous tidak menghasilkan minyak alami yang cukup. Kulit biasanya membutuhkan bantuan dengan hidrasi tambahan untuk melindungi dari hilangnya kelembaban lebih lanjut.

Sementara kulit dehidrasi berarti bahwa tubuh kehilangan lebih banyak air. Selain tidak minum cukup air, dehidrasi dapat dikaitkan dengan peningkatan buang air kecil dari kafein atau diuretik. Dehidrasi juga bisa terjadi karena aktivitas fisik yang berat.

9 dari 9 halaman

Cara mengatasi kulit dehidrasi selama puasa

Penuhi kebutuhan cairan selama buka puasa dan sahur

Untuk menghindari dehidrasi selama berpuasa, pastikan untuk minum cukup air selama buka dan sahur. Konsumsi buah dan sayur yang kaya air juga bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan sekaligus nutrisi penting tubuh.

Cuci muka secara rutin

Cara terbaik untuk mengatasi kulit dehidrasi adalah dengan menggunakan pembersih lembut dan air hangat. Pilih pembersih yang bebas dari zat kimia dan pewangi buatan yang dapat melembabkan kulit. Pastikan untuk mencuci muka dua kali sehari untuk menjaga kelembapan kulit.

Gunakan pelembap dan tabir surya

Selain mencuci muka, menggunakan pelembap juga penting untuk kulit yang dehidrasi. Pelembap bisa mencegah kulit menjadi kering dan sensitif. Selain itu, ketika beraktivitas di luar ruangan pastikan untuk memakai tabir surya agar kulit tidak kehilangan lebih banyak air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.