Sukses

Legen, Getah Pohon Bogor yang Manis Diminum Saat Berbuka Puasa

Legen adalah getah yang berasal dari sari bunga pohon bogor.

Liputan6.com, Tuban - Orang Jawa di mana pun tempat pasti tidak asing lagi dengan minuman tradisional legen. Legen adalah getah yang berasal dari sari bunga pohon bogor.

Saat bulan Ramadan, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, minuman itu juga laris manis. Umat Islam setempat kerap mencari dan membeli Legen untuk minuman berbuka puasa melepas dahaga seusai azan Magrib.

"Sehari biasanya sekitar 70 liter habis, Mas. Itu dari hasil 22 pohon bogor," ujar salah seorang penjual legen, Ahmad Muafifin, kepada Liputan6.com, Kamis (7/5/2020).

Pria asal Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, itu mengaku setiap harinya mengambil getah dari sari bunga pohon bogor pada pagi dan sore hari. Muafifin mengaku bahwa dirinya telah bertahun-tahun menjual legen.

"Masing-masing itu harganya Rp15 ribu semua. Ukurannya itu isi 1,5 liter," dia menyebutkan.

Pohon bogor terbilang unik. Pohon itu layaknya manusia atau hewan yang mempunyai jenis kelamin jantan dan betina. Jantan dapat menghasilkan sari bunga legen, tapi tidak bisa berbuah; sedangkan yang betina bisa berbuah, tapi tidak menghasilkan sari bunga.

"Siwalan Itu buah dari pohon bogor yang betina," kata Muafifin.

Muafifin mengaku pembeli minuman tradisional buatannya itu berasal dari berbagai penjuru daerah, mulai warga Tuban sendiri, warga Bojonegoro, warga Lamongan, dan warga Mojokerto pun biasanya berdatangan. Warga yang berasal dari luar daerah biasanya setiap membeli legen langsung dalam jumlah banyak.

"Minimal beli 15 liter hingga 20 liter, sekali angkut. Ini juga diambil pengepul dari Desa Leran. Mengambil barangnya dari di sini, Mas," Muafifin menambahkan.

 

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Favorit Warga

Di tempat yang sama, seorang pembeli bernama Haryanto saat ditanya tim Liputan6.com mengatakan, legen itu rasanya manis dan cocok untuk minuman berbuka puasa. Selain itu, harganya juga terjangkau.

Minuman tradisional legen itu eksotis. Jika masih baru rasanya mirip sprite dan apabila didiamkan lama hingga berhari-hari rasanya pun akan berubah menjadi tuak.

"Saya sudah langganan, Mas. Saya jaminlah, legen di sini masih asli," ucap Haryanto mengakhiri.

Untuk membedakan antara legen murni dan asli terbilang gampang. Pembeli jika ingin mendapatkan legen murni dapat bertandang langsung ke pohon bogor. Proses pengambilan getah legen dengan cara memotong bagian bunga dan meninggalkan sebuah wadah kemudian dibiarkan semalaman.

Sari bunga itu akan menetes dengan sendirinya dan itulah yang dinamakan legen murni. Sementara, tentang istilah legen asli belum tentu legen itu jenisnya legen murni. Sebab, para penjual minuman tradisional legen tidak semuanya menjual yang murni. Banyak pula yang mencampur legen murni dengan air agar tambah banyak, dan itu pun terbilang juga legen masih asli.

Kemudian tentang buah siwalan yang dihasilkan dari pohon bogor betina. Setiap satu gelongan itu biasanya rata-rata hanya terdapat tiga buah siwalan saja.

Legen dan siwalan kerap menjadi minuman favorit yang laris manis untuk diminum saat berbuka puasa, karena rasanya memang menyegarkan dan cocok sekali untuk melepas dahaga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.