Sukses

Ilmuwan Inggris Temukan Manfaat Gerakan Salat untuk Nyeri Punggung

peneliti dari Binghamton University, State University of New York, mengungkap bahwa gerakan salat memiliki manfaat kesehatan yang tak bisa diremehkan.

Liputan6.com, Jakarta Salat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan umat Islam lima kali sehari. Jumlah ini bahkan bisa bertambah jika kita menghitung salat sunnah terutama di bulan Ramadan seperti sekarang.

Dilansir dari Science Daily, peneliti dari Binghamton University, State University of New York, mengungkap bahwa gerakan salat memiliki manfaat kesehatan yang tak bisa diremehkan. Gerakan fisik yang kompleks dari salat bisa menurunkan nyeri punggung bagian bawah jika dilakukan secara rutin dan tepat.

"Satu cara untuk memikirkan gerakan ini adalah kemiripannya dengan yoga atau olahraga intervensi terapi fisik yang digunakan untuk mengatasi nyeri punggung bawah," terang professor Mohammad Khasawneh yang terlibat pada penelitian ini.

Hasil temuan ini dipublikasikan pada International Journal of Industrial and Systems Engineering.

"Kesehatan fisik dipengaruhi oleh sosio-ekonomi, gaya hidup, serta faktor relijius. Lebih lanjut, penelitian mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara salat dengan kesadaran menjaga gaya hidup sehat secara fisik," terang Khasawneh.

"Salat bisa menghilangkan stres fisik dan kecemasan, selain itu terdapat penelitian yang menyatakan bahwa ritual berdoa bisa jadi cara penanganan klinis yang efektif terhadap disfungsi neruro-musculoskeletal," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaat gerakan ruku'

Peneliti menemukan bahwa gerakan ruku' paling berdampak pada punggung bagian bawah. Namun pada seseorang yang mengalami nyeri punggung bagian bawah, posisi lutut dan sudut punggung yang tepat bisa membantu meredakan rasa nyeri. Sudut yang tepat ini bisa berbeda-beda tergantung dari bentuk tubuh seseorang.

"Tekanan maksimal yang dibuat pada postur salat lebih rendah dibanding yang disarankan National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). Gerakan ini bisa digolongkan penanganan klinis bagi nyeri punggung bawah karena membutuhkan gerakan yang berbeda pada tubuh manusia secara rutin," terang Khawasneh.

"Berdasar tingkat nyeri, kombinasi dari sudut punggung dan lutut bisa diindentifikasi," sambungnya.

Bagi mereka yang mengalami nyeri punggung, menjaga postur salat yang tepat bisa jadi tak mungkin. Walau begitu, hal ini masih boleh diganti dengan cara lain yang membuat postur tetap tepat.

"Postur sujud bisa meningkatkan elastisitas sendi. Hal ini disarankan bagi seseorang untuk lebih lama dalam bersujud," terang Khasawneh.

Menurut tim peneliti, menggunakan sudut dan gerakan yang tak tepat bisa meningkatkan rasa sakit. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menemukan sudut dan bentuk gerakan yang paling tepat dalam salat. (Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.