Sukses

8 Menu Lebaran Khas dari Berbagai Negara

Macam-macam menu Lebaran khas dari berbagai negara ini menggoda selera.

Liputan6.com, Jakarta Menu Lebaran khas dari berbagai negara di dunia ternyata sangat beragam. Mungkin tidak banyak dari kita yang mengetahui jika sangat banyak juga menu Lebaran khas dari berbagai negara yang dapat dikatakan umat muslimnya hanya sebagai minoritas.

Jika di Indonesia kita biasanya mengenal makanan khas Lebaran seperti opor ayam yang memiliki citarasa gurih, maka beberapa jenis menu Lebaran khas dari berbagai negara tersebut banyak yang lebih mengarah ke rasa manis.

Dan selain itu, ada beberapa menu Lebaran khas dari berbagai negara yang dalam proses masaknya harus melalui syarat-sayarat khusus, dan tidak sembarang orang dapat mengolahnya.

Beragamnya menu Lebaran khas dari berbagai negara ini tidak terlepas dari hari raya Idul Fitri yang merupakan hari raya umat Islam di seluruh dunia. Rasa gembira dan syukur yang dirasakan tersebut akhirnya dituangkan dalam bentuk sebuah masakan yang hanya ada saat Lebaran saja.

Nah, mungkin Anda penasaran dengan menu Lebaran khas dari berbagai negara tersebut, maka berikut ini Liputan6.com telah merangkum berbagai menu Lebaran khas dari berbagai negara yang dapat menambah wawasan kita akan keberagaman budaya di berbagai daerah di dunia, Rabu (6/5/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Turki dan Maroko

1. Turki - Baklava dan Iftariye

Turki merupakan negara Eropa yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam. Salah satu makanan khas Turki yang selalu ada saat Idul Fitri yaitu Baklava dan Iftariye.

Baklava sendiri merupakan hidangan berupa kue yang memiliki tekstur berlapis-lapis dan memiliki berbagai macam campuran berupa potongan kacang lalu di beri toping berupa sirup atau madu. Lalu, Iftariye adalah jenis roti yang memiliki bentuk seperti pizza dan diberi hiasan seperti kurma, buah zaitun, atau keju.

2. Maroko - Laasida dan Tagine

Umat muslim di Maroko, umumnya akan mengawali pagi hari di hari Idul Fitri dengan mengonsumsi Laasida. Bentuk dari makanan ini seperti puding beras, namun banyak memiliki campuran couscous, mentega, dan madu. Lalu, setelah selesai menjalankan salat Idul Fitri, hidangan selanjutnya yaitu Tagine.

Makanan ini sebenarnya cukup popular di Afrika Utara. Tagine merupakan jenis makanan yang banyak menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya. Jika dilihat sekilas, makanan ini sebenarnya sangat mirip dengan mutton, hanya saja berbeda dari bahan utamanya.

3 dari 5 halaman

Pakistan, India, Bangladesh, dan Afghanistan

3. Pakistan, India, dan Bangladesh - Sheer Khurma

Memang bukan menjadi hal yang aneh mengapa makanan di ketiga negara ini sama, karena ketiga negara ini memang berdampingan dari segi batas wilayahnya. Di daerah Pakistan, India, dan Bangladesh, makanan khas Lebaran tersebut memiliki nama Sheer Khurma.

Arti dari Sheer Khurma sendiri yaitu susu kurma. Bahan baku yang digunakan dalam makanan ini antara lain susu, kurma, bihun, gula, dan berbagai tambahan lainnya seperti kacang almond, kunyit, kismis, kapulaga, cengkeh, bahkan air daun mawar. Makanan ini biasanya akan disajikan sebagai sarapan di pada pagi hari setelah melaksanakan salat Idul Fitri.

4. Afghanistan - Bolani

Saat perayaan Idul Fitri, masyarakat muslim di Afghanistan lebih mengutamakan perayaan tersebut bagi anggota keluarga yang masih berusia anak-anak. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya berbagai festival yang ditujukan bagi anak kecil. Dan jika dilihat dari segi makanan, negara ini memiliki makanan khas yaitu bolani.

Bolani merupakan makanan yang memiliki tekstur dan rasa seperti roti namun memiliki bentuk pipih. Lalu roti tersebut dipanggang dan diisi dengan bayam, kentang, labu, dan lentil. Sebagai pelengkap, biasanya Bolani akan dihidangkan dengan tambahan saus berupa yogurt sebagai celupan, agar rasa dari Bolani semakin kaya.

4 dari 5 halaman

Yaman, Palestina, Suriah, Lebanon, Mesir, dan Irak

5. Yaman - Aseeda

Aseeda atau yang juga di sebut Aseed, merupakan makanan penutup semacam jeli. Makanan ini sebenarnya juga sering dinikmati di Arab Saudi, Sudan, serta Libya. Bahan dasar pembuatan Asseda ini yaitu tepung dan madu.

Biasanya saat Idul Fitri, antar tetangga akan saling tukar menukar makanan ini sebagai bentuk silaturahmi. Dan dalam mengonsumsinya sangat di wajibkan saat Aseeda masih dalam keadaan mendidih.

6. Palestina, Suriah, Lebanon, Mesir, dan Irak – Kue Kering (Graybeh, Mamoul, Klaicha, Kahk)

Bentuk dari makanan khas Lebaran ini terlihat seperti kue kering. Namun, ternyata jenis kue ini juga menjadi makanan khas dari orang-orang di beberapa negara Timur Tengah seperti Palestina, Suriah, Mesir, Irak, dan Lebanon.

Nama Graybeh sendiri sebenarnya lebih popular di Palestina. Isi dari kue tersebut seperti kacang pinus atau almond. Sedangkan di Suriah dan Lebanon kue kering ini disebut dengan Mamoul yang biasanya terdapat campuran kacang kenari atau kurma. Sedangkan di Irak memiliki nama Klaicha dan masyarakat Mesir menyebut jenis kue kering tersebut dengan Kahk yang memiliki isian berupa madu.

5 dari 5 halaman

Rusia dan China

7. Rusia - Manti

Makanan Idul Fitri khas dari Rusia ini memiliki bentuk seperti pangsit basah. Isi dari makanan ini yaitu berupa daging yang telah di cacah. Jenis dagingnya juga disesuaikan dengan keinginan, bisa sapi maupun domba.

Yang unik adalah, di tiap daerah maupun tiap keluarga biasanya akan memiliki resep Manti khasnya masing-masing. Sehingga rasa Manti akan selalu berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Ini merupakan hal yang menarik tentunya, sembari bersilaturahmi bisa mencoba Manti dengan resep yang beraneka ragam.

8. China - You Xiang

Di China, walaupun menjadi salah satu negara dengan banyak mayoritas pemeluk agama Kristen, namun di negara ini juga terdapat tradisi umat Islam yang sangat terkenal. Tradisi ini jika diamati memang mirip dengan tradisi Indonesia, yaitu mudik.

Saat Idul Fitri, biasanya akan tersaji hidangan yang memiliki nama You Xiang. Makanan ini disajikan dengan sup atau nasi, lalu diberi tambahan lauk yang digoreng. Mungkin terlihat sederhana, namun dalam membuatnya ada beberapa syarat tertentu. Yang pertama yaitu orang yang akan memasak You Xiang harus membersihkan diri bisa dengan berwudhu. Lalu selama proses memasakk akan ada dupa yang dibakar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini