Sukses

5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Puasa Menurut Ahli Gizi

Salah satu faktor penting untuk menjaga kekebalan tubuh adalah dengan menjaga konsumsi makanan dan minuman yang berkualitas dan bergizi seimbang.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan tahun ini terasa begitu berbeda. Para umat Muslim menjalani puasa di tengah pandemi corona Covid-19 yang mengharuskan beribadah di rumah saja sebagai salah satu upaya menekan jumlah kasus corona.

Di tengah kondisi tak menentu, jangan sampai Anda lalai mengatur asupan untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu faktor penting untuk menjaga kekebalan tubuh adalah dengan menjaga konsumsi makanan dan minuman yang berkualitas dan bergizi seimbang.

Bergizi seimbang berarti mengonsumsi beragam jenis makanan dengan porsi atau takaran yang tepat, tidak kurang dan tidak lebih. Ini karena tubuh membutuhkan beragam zat gizi dalam jumlah yang tepat untuk menjalankan proses metabolisme termasuk menjaga kekebalan tubuh terutama di saat bulan puasa.

Menurut Pratiwi, Senior Nutrisionist Gorry Holdings, pada Liputan6.com, zat-zat gizi tersebut bisa didapatkan dari makanan yang bergizi seimbang. Apa saja?

1. Konsumsi buah dan sayuran berwarna-warni

Ada pepatah mengatakan “eat the rainbow”. Memang benar adanya bahwa mengonsumsi buah dan sayur yang berwarna-warni dapat meningkatkan kesehatan tubuh.

Beda warna, beda pula kandungan zat gizinya. Mengonsumsi buah dan sayur berwarna-warni berarti memberikan tubuh asupan zat gizi yang lebih lengkap. Caranya, bisa mengombinasikan buah jeruk (oranye) dengan sayur bayam (hijau).

2. Pilih sumber karbohidrat yang lebih kompleks

Ini berarti sumber karbohidrat yang lebih kaya akan serat, vitamin dan mineral. Untuk itu disarankan pilih makanan yang lebih alami atau lebih minim pengolahan. Misalnya, utamakan nasi merah daripada nasi putih. Pilih jagung atau kentang sebagai nasi putih.

3. Pilih sumber protein yang rendah lemak jahat

Protein adalah zat gizi yang sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh dan kesehatan tubuh secara umum. Namun seringkali makanan sumber protein juga tinggi akan lemak yang kurang baik. Jadi, pilih sumber protein yang rendah lemak jahat untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal tanpa disertai bahaya dari lemak jahat.

Pilih sumber protein yang lebih rendah lemak atau singkirkan bagian berlemaknya, seperti ikan, kacang-kacangan dan produk turunannnya seperti tahu dan tempe atau dada ayam tanpa kulit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4. Konsumsi sumber lemak baik

Mengonsumsi lemak baik memiliki sejumlah manfaat, seperti menghindari inflamasi. Meski baik, tetap perhatikan jumlah lemak baik yang dikonsumsi. Jangan sampai berlebih. Yang termasuk dalam lemak baik di antaranya: Olive oil, VCO, ikan salmon dan buah alpukat.

5. Perhatikan cara memasak

Jangan lupakan juga cara memasak yang tepat. Karena ini dapat mempengaruhi total kalori pada sebuah makanan. Misalnya, makanan yang digoreng dalam minyak (deep-fried) tentu lebih tinggi kalori daripada makanan yang dikukus.

Oleh karena itu, pilih cara masak yang sehat, khususnya yang tidak menggunakan terlalu banyak sumber lemak. Misalnya dengan cara mengukus, merebus dan memanggang dengan sedikit atau tanpa minyak.

Kuncinya adalah mengonsumsi beragam jenis makanan dengan jumlah yang tepat. Karena tubuh bukan hanya membutuhkan satu zat gizi, namun beragam zat gizi.

Selain itu, tidak ada satupun bahan makanan yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi tubuh sehingga penting untuk mengonsumsi beragam jenis makanan dalam jumlah yang tepat. Kalau ingin penjelasan lebih rici, Anda bisa konsultasi lebih lanjut lewat aplikasi GorryWell - Mitra Kemenkes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.