Sukses

6 Kebiasaan Pengguna Aplikasi Mobile di Indonesia Sebelum dan Sesudah Ramadan

Seiring meningkatnya daya konsumsi umat Muslim jelang Ramadan, tingkat penginstalan aplikasi kategori Belanja meningkat sebelum Ramadan

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan atribusi pemasaran Appsflyer mengeluarkan Laporan Ramadan edisi kedua, yang menganalisis perilaku penggunaan aplikasi mobile dan belanja iklan di di Indonesia, Malaysia, dan Singapura selama periode Ramadan 2019.

Presiden dan Managing Director AppsFlyer, Asia Pasifik, Ronen Mense mengatakan berdasarkan hasil riset kami pada 2019, pendapatan dari aplikasi mengalami peningkatan selama periode Ramadan. 

“Walaupun angka pertama kami untuk 2020 menunjukkan bahwa penginstalan aplikasi setiap minggu sangat stabil, dampak lebih kuat dari COVID-19 dapat lebih terasa dalam pekan menuju Ramadan," ujar Ronen melalui keterangannya, Sabtu (17/4/2020).

Hal tersebut, ia menjelaskan, karena pasar dipaksa untuk menyesuaikan diri sesuai dengan norma-norma yang baru seperti regulasi kerja dari rumah dan pembatasan perjalanan.

"Akan ada sektor ekonomi yang akan menanggung tantangan ekonomi hari ini, tetapi hal ini juga dapat menyajikan kesempatan yang baik, khususnya untuk pemasar aplikasi dalam rumah, seperti permainan dan pengantar makanan untuk menyebut beberapa,” tutur Ronen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4 Kategori Aplikasi

Laporan ini mencakup sejumlah aplikasi yang mendapat tingkat penginstalan sedikitnya 250 kali per pekan dalam periode 12 bulan yang meliputi periode Ramadan 2019.

Data tersebut kemudian dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018. Laporan ini menekankan metrik untuk empat kategori aplikasi teratas yaitu belanja, perjalanan, hiburan serta keuangan serta menilai bagaimana mereka menjadi populer dengan indikator kunci tersebut selama tahun 2019.

Beberapa ringkasan utama dalam laporan ini adalah:

1. Periode puncak untuk menginstal aplikasi kategori belanja adalah tepat sebelum Ramadan dimulai.

Seiring meningkatnya daya konsumsi umat Muslim jelang Ramadan, tingkat penginstalan aplikasi kategori Belanja di Indonesia, Malaysia dan Singapura cenderung meningkat sebelum Ramadan 2019, yang menciptakan kesempatan potensial bagi para pemasar untuk belanja iklan guna memaksimalkan penginstalan.

Tingkat penginstalan aplikasi menurun dari segi pendapatan dan volume pembelian pada pekan pertama. Sementar itu, dalam pekan kedua (11%) dan pekan ketiga, volume pembelian mencapai puncaknya, bertepatan dengan masa pegawai mendapatkan bonus ke-13 (THR) mereka dan belanja untuk liburan. 

3 dari 4 halaman

Aplikasi Gim, Hiburan, dan Perjalanan

2. Aplikasi kategori permainan dan hiburan mencapai periode emasnya pada pasca-Ramadan. Penginstalan aplikasi kategori Hiburan ini tercatat meningkat 7% lalu 21% dalam dua pekan pertama Ramadan, sedangkan untuk permainan sederhana (Casual Games) juga meningkat 2% dalam dua pekan awal.

Di Indonesia, aplikasi Hiburan memiliki performa yang cenderung baik dengan tingkat retensi 6% selama 30 hari.

3. Penginstalan aplikasi kategori perjalanan terus meningkat jelang Ramadan. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk merencanakan perjalanan (mudik) mereka sebelum Hari Raya, yang memicu peningkatan penginstalan aplikasi perjalanan.

 

4 dari 4 halaman

Pemasangan Iklan Meningkat dari Pekan ke Pekan

4. Pekan pertama Ramadan menjadi masa penurunan tingkat instalasi dan volume pendapatan. Hampir seluruh kategori, terutama hiburan, harus dihindari untuk pemasangan iklan dalam pekan pertama.

Namun, secara perlahan kesempatan untuk pemasangan iklan meningkat dari pekan ke pekan selama Ramadan hingga menjelang Hari Raya.

5. Pekan terakhir Ramadan hingga sebelum Hari Raya dapat disebut sebagai periode terbaik untuk pemasaran yang terarah, karena sebagian besar kategori aplikasi mengalami peningkatan pendapatan.

Biasanya, Tunjangan Hari Raya (THR) dibayarkan sebelum periode ini dan menghasilkan tradisi berbelanja sebelum Hari Raya.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.