Sukses

Cara Salat Istikharah untuk Mantapkan Pilihan dan Hilangkan Keraguan

Hilangkan keraguan dengan salat Istikharah.

Liputan6.com, Jakarta Cara salat istikharah penting bagi Anda yang sedang berada dalam keraguan menentukan pilihan. Salat istikharah merupakan salah satu salat sunah yang bertujuan untuk memohon petunjuk Allah saat berhadapan dengan pilihan-pilihan berat dan meragukan. Dengan shalat istikharah seseorang diharapkan mampu menentukan pilihan yang tetap atas petunjuk Allah.

Tata cara salat istikharah pada dasarnya sama dengan salat pada umumnya. Yang membedakan cara salat istikharah dengan salat sunah lain adalah niat dan bacaan surat pendek yang diutamakan. Banyak orang yang mencoba untuk mempelajari cara salat istikharah untuk menghilangkan keraguan akan pilihannya.

Tata cara salat istikharah juga telah diajarkan langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW. Nah, apa saja cara salat istikharah yang benar? simak ulasan cara salat istikharah yag dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (14/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Keutamaan salat istikharah

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kami cara mengerjakan salat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami Surat Alquran.

Rasulullah bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan salat dua rakaat selain salat fardlu" (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)

Salat istikharah adalah salat sunnah 2 rakaat yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menentukan pilihan yang mendesak. Sebelumnya, masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan menggunakan azlam (undian). Namun Allah melarang cara tersebut dan menggantinya dengan salat istikharah setelah mengangkat Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah.

Setelah salat istikharah, biasanya akan timbul rasa tenang dan mantap di hati untuk menentukan pilihan yang ada. Petunjuk yang didapat dari istikharah dapat berupa mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Istikharah dapat dilakukan dua atau tiga kali jika dirasa hati masih ada keraguan.

3 dari 5 halaman

Niat salat istikharah

Seperti salat pada umumnya, salat istikharah diawali dengan membaca niat yang dapat diucapkan dalam hati. Berikut niat salat istikharah:

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Ussholli sunnatan istikhoroti rak’ataini lillahi ta’ala

Artinya: Saya berniat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala

4 dari 5 halaman

Tata cara salat istikharah

Dilansir dari Dream, Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq menjelaskan, sholat istikharah boleh berupa sholat sunnah apa saja. Baik sholat sunnah rawatib, sholat sunnah tahiyatul masjid, maupun sholat sunnah lainnya.

Menurut Syaikh Wahbah disunnahkan membaca surat Al Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu membaca surat Al Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua. Berikut cara sholat istikharah:

1. Niat

2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Kafirun

5. Ruku’ dengan tuma’ninah

6. I’tidal dengan tuma’ninah

7. Sujud dengan tuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah

12. Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19. Salam

5 dari 5 halaman

Doa setelah salat istikharah

Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa setelah salat istikharah. Berikut doanya:

“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub.

Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi.

Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”

Artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Mahatahu sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (menyebutkan persoalannya) adalah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya.

Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini adalah buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini