Sukses

Jadwal Buka Puasa Hari Ini Sabtu 18 Mei 2019, Dilengkapi Makna Ramadan

Jadwal buka puasa hari ini Sabtu 18 Mei 2019 adalah jadwal penting yang harus diketahui saat berpuasa

Liputan6.com, Jakarta Jadwal buka puasa hari ini Sabtu 18 Mei 2019 juga digunakan sebagai patokan untuk waktu berbuka yang jatuh pada waktu salat Maghrib. Jadwal buka puasa hari ini Sabtu 18 Mei 2019 adalah jadwal penting yang harus diketahui saat berpuasa. Usai menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenam matahari, berbuka puasa adalah waktu yang paling ditunggu. 

Bulan Ramadan merupakan bulan paling istimewa dari bulan lainnya. Pada bulan ini gajaran pahala akan dilipat gandakan. Tak hanya puasa, berkah Ramadan dapat diraih dari ibadah sunah seperti salat malam, dzikir, i'tikaf, membaca Alquran, dan masih banyak lagi.

Dalam agama Islam, puasa dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci Alquran. Sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Setelah memasuki waktu matahari terbenam, umat Islam dapat mengahkhiri puasanya dengan berbuka.

Nah, agar keberkahan semakin meliputi dengan menyegerakan berbuka, berikut jadwal buka puasa hari ini Sabtu 18 Mei 2019 untuk beberapa kota besar di Indonesia yang dirangkum Liputan6.com dari laman Kementrian Agama Republik Indonesia, Sabtu (18/5/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Niat Puasa

Niat puasa Ramadan haruslah diucapkan saat sebelum terbitnya fajar atau saat malam hari, sebelum memulai berpuasa. Niat puasa sendiri ada beberapa pendapat tentang waktu mengucapkannya. Ada yang berpendapat bahwa niat boleh hanya diucapkan 1 kali ketika awal puasa atau puasa hari pertama.

Ada pula yang berpendapat bahwa niat puasa diucapkan setiap hari. Namun kedua pendapat tersebut memiliki persamaan pada waktu pembacaanya. Yaitu saat malam hari atau sebelum fajar terbit.

Berikut niat puasa Ramadan yang sering diucapkan dan sering dipraktikkan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala

3 dari 5 halaman

Jadwal buka puasa hari ini Sabtu 18 Mei 2019

Berikut jadwal buka puasa hari ini Sabtu 18 Mei 2019, 13 Ramadan 1440 H di kota-kota besar Indonesia:

Jakarta: 17.47 WIB

Bandung: 17.47 WIB

Surabaya: 17.22 WIB

Jogja: 17.31 WIB

Banda Aceh: 18.50 WIB

Medan: 18.34 WIB

Padang: 18.20 WIB

Palembang: 18.00 WIB

Solo: 17.29 WIB

Malang: 17.21 WIB

Pontianak: 17.46 WIB

Banjarmasin: 18.20 WIB

Denpasar: 18.10 WIB

Makassar: 17.58 WIB

Palu: 18.02 WIB

Ambon: 18.25 WIB

Jayapura: 17.37 WIB

4 dari 5 halaman

Doa berbuka puasa

Doa menjelang buka puasa Ramadan sudah pasti diketahui banyak orang. Doa ini sudah sering diajarkan sejak kecil oleh orang tua atau guru mengaji. Doa buka puasa diucapkan saat akan membatalkan puasa ketika matahari terbenam.

Selain itu, waktu buka puasa juga ditandai dengan kumandang adzan magrib. Berikut ini adalah doa buka puasa yang sering digunakan.

Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin

Artinya: Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan sengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Selain doa buka puasa di atas, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa doa buka puasa adalah sebagai berikut. Doa ini seperti yang disampaikan pada hadis, dapat dilantunkan usai berbuka puasa.

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-allah

Artinya: Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki. (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678)

5 dari 5 halaman

Makna Ramadan

Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Bangsa Babilonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus. Bulan kesembilan, yaitu bulan Ramadan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.

Namun, setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis Matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadan secara kiasan.

Kiasan ini merujuk pada hari-hari dimana orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan sabit sebagai pertanda bulan baru.

Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."- (Al-Baqarah 2: 183)

Surat Al Baqarah ayat 183 ini mengandung banyak makna dan pelajaran mengenai pelaksanaan puasa Ramadan. Hakikat puasa pada ayat ini menjelaskan bahwa tiap orang-orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa semata-mata hanya untuk bertakwa pada Allah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.