Sukses

Ahli: Pola Makan Buruk Selama Ramadan Bisa Picu Risiko Kesehatan Serius

Ahli gizi klinis Dr. Zubair Noman mengatakan pola makan Ramadan yang baik dibagi menjadi tiga bagian.

Liputan6.com, Jakarta - Para ahli medis telah memperingatkan bahwa pola makan dan gaya hidup Ramadan yang buruk dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Dikutip dari laman enews.com, Jumat (17/5/2019) Ahli gizi klinis Dr. Zubair Noman mengatakan diet Ramadan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu saat puasa itu sendiri, setelah salat taraweh dan tengah malam.

Adalah umum untuk memiliki iftar penuh dengan hidangan yang enak karena itu mencakup pilihan makanan dari makan siang dan makan malam.

Namun sebaiknya, Anda harus tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari hidangan berlemak yang tidak baik bagi kesehatan.

Protein dan karbohidrat kompleks adalah pilihan terbaik untuk menu berbuka puasa.

Melewatkan sahur dengan makan makanan cepat saji yang tinggi lemak dan garam juga bisa memicu rasa haus pada jam-jam puasa. Oleh karenanya, ini harus dihindari.

Makanan tradisional seperti samosa goreng, pakora, makanan berminyak, dan minuman manis dikemas dengan kalori tinggi sebaiknya dikurangi. Boleh dikonsumsi asal dikurangi kadar manisnya.

Para ahli juga menyarankan agar tidak terlalu banyak minum teh dan kopi di waktu Ramadan karena mereka cenderung menghambat penyerapan zat besi, dan justru meningkatkan aliran urin yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Dianjurkan untuk mengganti teh dan kopi dengan minuman mint dan jahe untuk menghindari kembung saat Ramadan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Puasa Harus Tetap Minum Air 8 Gelas

Idealnya, orang yang berpuasa harus minum hingga delapan gelas air antara Iftar dan Sahur ujar Dr. Zubair Noman.

Pakar juga menyarankan untuk berolahraga. Misalnya, jalan cepat, jogging, bersepeda, gym ringan selama berpuasa.

"Nikmati makanan Anda selama iftar dan sahur, tetapi hindari makan berlebihan dengan makan perlahan dan membuat pilihan sehat. Jika Anda tidak berhati-hati tentang berapa banyak dan jenis makanan apa yang Anda konsumsi, Anda juga dapat menambah berat badan," kata Dr. Noman.

"Makan kurma adalah cara tradisional dan sehat untuk berbuka puasa," kata Dr. Norman.

Kurma adalah sumber serat dan gula alami yang sangat baik, yang membantu meningkatkan tingkat energi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini