Sukses

Potret Masjid Awal Simalungun, Berdiri di Tengah Mayoritas Kristen

Masjid yang berlokasi sekitar 35 km dari Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, itu punya sejarah keberadaan yang panjang.

Liputan6.com, Simalungun - Ada catatan menarik soal Masjid Awal yang ada di Nagori Dame Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Masjid yang berlokasi sekitar 35 km dari Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, itu punya sejarah keberadaan yang panjang.

Pengurus Masjid Awal, Uliaman Saragih, di Simalungun, Selasa (14/5/2019) menceritakan, masjid yang didirikan di masa penjajahan Belanda pada 1927 itu berada permukiman mayoritas nonmuslim, sempat dibakar tentara kompeni, namun mampu bertahan sampai sekarang ini, dan disebut-sebut masjid tertua.

Pendirian masjid di tanah seluas ratusan meter persegi atas insisiatif almarhum Wilson Saragih yang memeluk Agama Islam setelah menikah dengan Saimah br Purba.

Masjid semula sederhana dan kecil. Maklum, penganut Agama Islam tidak banyak, daerah itu mayoritas Kristen. Hebatnya, umat antarpemeluk agama damai dan rukun.

Mereka saling menghormati dan membantu di setiap kegiatan termasuk pembangunan masjid, nonmuslim pun turut berpartisipasi, tenaga dan uang.

Indahnya, kedamaian dan kerukunan itu langgeng sampai sekarang ini.

Kini, masjid yang berada di lintasan Pematangsiantar - Raya itu berdiri kokoh di atas tanah yang lebih tinggi dari jalan, seolah-olah di atas bukit kecil.

Tampak kokoh dari hasil perbaikan total pada 2018. Fisiknya tetap terbilang kecil, berkapasitas 60-an jamaah, untuk 50-an kepala keluarga.

Namun, perbaikan itu belum rampung 100 persen, masih butuh sentuhan lagi untuk fasilitas pendukung. Begitu pun sudah lebih nyaman untuk beribadah.

Harapan mereka, keberadaan dan kelanggengan masjid menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten dan Kementerian Agama.

Staf Binmas Islam Kementerian Agama Simalungun, Sajali mengatakan, sedikitnya ada 938 masjid dan 296 musala tersebar di 30 dari 32 kecamatan di wilayah Kabupaten Simalungun.

Dari 1.234 rumah ibadah umat Islam itu, tidak diketahui masjid yang tertua, karena pihaknya tidak mendata pendiriannya, hanya terkait tipologi dan keberadaannya di setiap kecamatan.

"Belum pernah dilakukan pendataan tahun berdiri. Ke depan ini menjadi perhatian kami," kata Sajali dikutip Antara.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.