Sukses

Selama Ramadan, Muslim di Kota Kanada Beri Makan Kaum Duafa

Komunitas muslim di sebuah kota Kanada membawa bejana berisi nasi, ayam, saus, dan salad yang baru dibuat untuk memberi makan kaum duafa lokal selama Ramadan.

Liputan6.com, Winnipeg - Komunitas muslim di sebuah kota Kanada membawa bejana berisi nasi, ayam, saus, dan salad yang baru dibuat untuk memberi makan kaum duafa lokal selama Ramadan.

Makanan disiapkan oleh relawan dari Manitoba Da'wah Centre and Mosque dan disajikan di Central Park, Winnipeg pada Jumat 10 Mei 2019. Sukarelawan mengatakan, itu adalah cara untuk memberikan kembali kepada masyarakat.

"Itulah inti dari Ramadan - menjadi lebih baik dari biasanya, lebih berbelas kasih, lebih baik, pada dasarnya," kata Omar Salim, yang menjadi sukarelawan di acara tersebut, seperti dikutip dari CBC, Minggu (12/5/2019).

Salim mengatakan dia memperkirakan kelompok itu telah memberi makan sekitar 120 orang pada Jumat malam.

Seidu Mohammed, yang juga menjadi sukarelawan pada Jumat malam, mengatakan dia berharap gerakan itu membuat orang-orang yang dia layani merasa diterima di masyarakat.

"Kami ingin mereka merasa bahwa kami menerima semua orang, sebagai saudara dan saudari kita," katanya.

"Inilah kita; kita adalah manusia, jadi kita ingin memperlakukan semua orang dengan setara."

Para relawan mengatakan mereka berencana untuk menyajikan makanan setiap malam-malam terjadwal selama Ramadan.

Bulan suci di Kanada dimulai Senin 6 Mei 2019, dan berakhir pada 3 Juni 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengintip Budaya Ramadan di Kanada

Ramadan dirayakan dengan berbagai cara berbeda di dunia. Jika di Indonesia, orang-orang terbiasa bersedekah untuk hidangan berbuka, maka Kanada juga memiliki budaya kebaikan tersendiri selama bulan puasa ini.

Selama bulan puasa, sebuah komunitas muslim di Masjid Umma, Halifax Kanada bersolidaritas satu sama lain. Mereka akan mengantar dan menjemput dengan suka rela, siapa saja yang salat tarawih dan ibadah subuh berjamaah di masjid.

"Kami terbiasa selesai salat (tarawih) sekitar pukul 11 malam ... Kadang mereka (jemaat) tidak bisa mendapatkan bus di waktu itu," kata sang imam masjid Abdallah Yousri, mengutip laman The Chronicle Herald pada Selasa (7/5/2019).

Begitu pula untuk salat subuh selama Ramadan, menurut Yousri belum ada kendaraan umum yang beroperasi. Mengingat, ibadah itu telah dimulai pukul 5 pagi.

Para relawan akan menggunakan mobil-mobil mereka untuk menjemput dan mengantarkan kembali jemaat lain yang membutuhkan. Para sukarelawan itu harus mendaftar dengan formulir daring untuk dapat memberikan jasanya.

Koordinator kegiatan akan memilihkan sukarelawan dengan jemaat yang memiliki tempat tinggal dekat.

Hingga saat ini terdapat 20 orang yang telah mendaftarkan diri sebagai relawan tersebut.

"Kami telah membagikan tautan pendaftaran melalui Facebook, sehingga orang-orang dapat melihatnya," kata Farhat, sang koordinator.

Inisiasi ini telah menguntungkan banyak jemaat yang membutuhkan selama Ramadan. Mengingat setiap harinya terdapat 400 orang yang berjamaah di masjid tersebut.

Sementara itu, parkir bukan menjadi masalah. Menurut imam, masjid itu berbagi halaman parkir dengan dua gedung lain di dekatnya.

"Area parkir itu sepenuhnya dapat kita gunakan saat malam," kata Yousri, meyakinkan bahwa kedua gedung di dekat masjid sudah tidak beroperasi di waktu itu.

3 dari 3 halaman

Buka Puasa Bersama di Kanada

Masjid Umma juga terbiasa mengadakan buka puasa bersama di masjid, yakni tiga kali dalam seminggu.

"Itu adalah buka puasa gratis yang disediakan oleh masjid," katanya. "Siapa pun disambut untuk memberikan donasi untuk buka puasa," tambahnya. Sementara selama ini, sumbangan didapatkan dari para jemaat masjid.

Masjid tersebut juga memiliki sebuah ruangan khusus untuk anak-anak selama ibadah tarawih berlangsung. "Sementara orang dewasa berdoa, anak-anak akan bermain dan belajar," kata Yousri.

Untuk diketahui, berpuasa selama Ramadan di Kanada adalah salah satu dengan durasi terpanjang di dunia. Umat ​​Islam berpuasa sekitar 18 jam sehari, sementara mereka harus memenuhi tugas untuk bekerja dan tanggung jawab lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.