Sukses

Soal Rambut Nabi Muhammad SAW yang Dibawa Opick, MUI Angkat Bicara

Menurut ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, untuk mandat menjaga peninggalan Nabi harus dengan ketentuan yang jelas.

Liputan6.com, Jakarta Klaim Opick atas peninggalan Nabi Muhammad berupa sehelai rambut masih banyak memunculkan pertanyaan. Menurut ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, untuk mandat menjaga peninggalan Nabi harus dengan ketentuan yang jelas. Meski dimiliki perseorangan atau museum, silsilah mereka harus jelas dari mana.

"Dimiliki perseorangan gapapa. Kalo di Turki itu yang ada, rambut itu di museum, museum Topkapi. Kalo cuma dimilki oleh perorangan, kan harus jelas dulu silsilahnya dari mana dia," tutur Masduki Baidlowi saat dihubungi via telepon, Juamt (10/5).

Selain itu juga, meski kepemilikan bisa dipindahtangankan, namun juga harus memperhatikan keaslian barang tersebut. "Kalo orangnya mau ngasih ya bisa lah. Cuma masalahnya itu bener ngga rambut Nabi, kan begitu," paparnya.

Klaim Opick atas peninggalan Nabi Muhammad berupa sehelai rambut masih banyak memunculkan pertanyaan. Menurut ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, untuk mandat menjaga peninggalan Nabi harus dengan ketentuan yang jelas. Meski dimiliki perseorangan atau museum, silsilah mereka harus jelas dari mana.

"Dimiliki perseorangan gapapa. Kalo di Turki itu yang ada, rambut itu di museum, museum Topkapi. Kalo cuma dimilki oleh perorangan, kan harus jelas dulu silsilahnya dari mana dia," tutur Masduki Baidlowi saat dihubungi via telepon, Juamt (10/5).

Selain itu juga, meski kepemilikan bisa dipindahtangankan, namun juga harus memperhatikan keaslian barang tersebut. "Kalo orangnya mau ngasih ya bisa lah. Cuma masalahnya itu bener ngga rambut Nabi, kan begitu," paparnya.

Tentu saja kehadiran salah satu barang peninggalan Nabi ini disambut haru oleh beberapa ulama. Seperti Opick sendiri yang merasa sangat beruntung dan bersyukur mendapatkan amanah tersebut. Namun menurut Masduki Badilowi juga ada yang beranggapan lain.

"Iya bisa seperti itu. Dan ngga ada fenomena apa-apa, biasa-biasa saja," ungkap Ketua MUI bidan Komunikasi dan Informasi tersebut. 

Selain itu, Musdaki juga menjelaskan bahwa tidak ada persyaratan khusus bagi negara atau instansi untuk memiliki peninggalan Nabi. "kalo ada orang mau ngasih sama sampean masa ada persyaratan. Sampean mau dikasih, Ini lho rambut Nabi misalnya kan, yaudah sampean terima sampean kantongi. Syarat apa yang dibutuhkan, kan ngga ada," tuturnya jelas.

Peninggalan Nabi yang dianggap berkah oleh banyak kalangan Islam, beberapa barang disimpan di musem Turki. Dan tentu saja barang tersebut dijaga dengan ketat dengan penjagaan khusus.

"Ada penjagaan khusus, ditaruh di tempat yang susah diambil, di dalam kaca tebal itu," kata Masduki Baidlowi.

Tak hanya peninggalan Nabi, tapi peninggalan raja-raja dulu juga disimpan di Turki. "Iya Turki itu yang menyimpannya. Turki menyimpan dari raja-raja sebelumnya, penguasa-penguasa sebelumnya," ujarnya. (Dhimas Nugraha/Kapanlagi.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.