Sukses

Pemain Muslim, Puasa dan Play Off NBA 2019

Ada beberapa pemain beragama Islam yang sedang berjuang di play off NBA 2019.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Bulan Ramadan kali ini bertepatan dengan puncak dari babak play off NBA.

Meski di Amerika Serikat, Islam merupakan minoritas, ada beberapa pemain beragama Islam yang berpartisipasi di play off NBA 2019. Liputan6.com mencatat setidaknya ada empat pemain beragama Islam yang masih berjuang di play off NBA. 

Keempat pemain tersebut adalah big man Houston Rockets Kenneth Faried, duo Portland Trail Blazers (Enes Kanter dan Al Farouq Aminu) serta forward Milwaukee Bucks Ersan Ilyasova.

Saat ini Babak play off NBA sudah memasuki semifinal wilayah. Di Barat, Golden State Warriors bertemu Houston Rockets dan Denver Nuggets berjumpa Portland Trail Blazers.

Sedangkan dari Wilayah Timur NBA, Philadelphia 76ers berhadapan dengan Toronto Raptors. Satu laga lainnya mempertemukan Milwaukee Bucks dengan Boston Celtics.

Play off NBA sangat panjang. Pasalnya digunakan format best of three. Tim pertama yang meraih empat kemenangan akan melaju ke babak selanjutnya. Persaingan di play off NBA pun sangat sengit dan ketat.

Para pemain muslim inipun menghadapi dilema apakah harus tetap berpuasa atau menggantinya di hari lain.

Kanter kepada The Undefeated mengaku biasanya tetap berpuasa meski jadwal NBA sangat padat. Kebetulan jadwal pertandingan NBA biasanya berlangsung di malam hari. Dia punya beberapa cara menyiasati agar fisiknya tidak menurun meski tetap berpuasa.

"Sebagai muslim, Anda harus salat setiap hari, yang mana Anda harus lakukan. Dan jadwal NBA sangat sulit dengan begitu banyak workouts, pertemuan, bepergian dan menyaksikan rekaman pertandingan. Jadi itu berat, tapi memungkinkan. Sama halnya dengan berpuasa. Saya puasa saat bermain, tapi saya memastikan bahwa saya menjalani gaya hidup sehat pada saat yang sama," ujar Kanter.

Kanter berasal dari Turki. Namun Kanter sudah tidak bisa pulang ke Turki. Dia merupakan buronan pemerintahan Turki rezim Recep Tayyip Erdogan. Kanter selama ini mendukung oposisi Fethullah Gulen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faried

Berbeda dengan Kanter, Faried justru memilih tidak berpuasa jika Ramadan datang di saat musim NBA masih berlangsung.

"Sangat sulit (berpuasa sambil bertanding) karena penyakit asma dan hal-hal lain yang tidak akan saya bicarakan. Saya tidak bisa berpuasa, jadi saya harus menemukan cara lain untuk memberi kembali," kata Faried.

Selama bulan Ramadan, Faried mengaku cukup sering pergi ke Masjid jika sedang tak bertanding. Dia juga sering beramal membantu tunawisma.

Faried sendiri dibesarkan oleh orang tua beda agama. Ayahnya beragama Kristen, sedangkan ibunya muslim. Faried kecil sempat mempelajari kedua agama tersebut. Baru di usia sekitar delapan tahun Faried memutuskan memeluk agama Islam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.