Sukses

Kekhusyukan Ramadan di Kampung Blindas Wonogiri

Di dusun itu tiada hari tanpa ada kegiatan Ramadan, dari beribadah hingga menyiapkan takjil untuk berbuka puasa.

Wonogiri - Sepanjang jalan Dusun Blindas, Desa/Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, dihiasi umbul-umbul. Lampion dan lampu hias memayungi jalan di dekat Masjid Baiturrahim di tengah dusun.

Pagar batu dan buk jembatan dicat warna-warni memperindah pemandangan. Tulisan Kampung Ramadan Blindas terbuat dari sterofoam yang terpampang di sudut pertigaan dekat masjid memberi petunjuk di situ lah Kampung Ramadan Blindas berada.

Sejumlah perempuan dewasa berbincang di balai dekat masjid. Mereka menyambut Solopos.com dengan ramah. Beberapa tikar tersusun rapi di sudut balai. Di tempat tersebut kegiatan-kegiatan selama Ramadan ini digelar.

Untuk kali pertama Blindas yang terdiri atas empat rukun tetangga dikonsep menjadi Kampung Ramadan. Di dusun itu tiada hari tanpa ada kegiatan Ramadan. Kegiatan dimulai sore menjelang berbuka puasa hingga malam hari. Pada hari tertentu digelar acara keagamaan yang skalanya lebih besar dari pada hari lainnya.

"Kalau sore dusun kami ramai sekali. Anak-anak hingga orang dewasa mengikuti kegiatan keagamaan hingga waktu berbuka puasa," kata Ketua Panitia Kampung Ramadan Blindas, M. Kholil Khoirudin Sholeh, saat ditemui di dusun tersebut, Senin, 4 Juni 2018.

Dia mengatakan Kampung Ramadan terwujud karena warga sangat mendukung. Warga suka rela menyumbang dana membiayai semua kegiatan. Mereka juga suka rela membentuk kelompok juru masak yang membuat makanan untuk berbuka bersama setiap hari.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyiapan Takjil

Setiap sore panitia menggelar pengajian hingga berbuka puasa. Dalam sepekan peserta pengajian menyantap hidangan berbuka dengan menu yang berbeda-beda. Menu itu seperti sayur asem, rames, soto, sayur lombok, tongseng, kare, gudeg, dan lainnya. Hidangan harian dimasak tiga juru masak.

"Setiap hari Salat Tarawih digelar dengan konsep ala Madinah. Surat yang dibaca sebanyak setengah juz/hari. Salat dengan 11 rekaat termasuk Witir. Alhamdulillah warga tetap antusias mengikuti," kata Kholil.

Setiap malam Minggu, lanjut dia, digelar angkringan Ramadan. Panitia menyajikan hidangan ala warung hik untuk disajikan kepada warga saat digelar pengajian. Warga mengikuti pengajian bisa sambil menikmati hidangan kampung.

Warga luar Blindas pun turut mengikuti kegiatan-kegiatan di kampung itu. Menurut Kholil, panitia berencana menjadikan Kampung Ramadan sebagai agenda tahunan. "Ramadan tahun depan kami akan buat lebih semarak dengan menggelar kegiatan keagamaan yang lebih variatif," ulas Kholil.

Camat Pracimantoro, Warsito, menyambut sangat baik dibuatnya Kampung Ramadan Blindas. Dengan konsep seperti itu warga dapat mengikuti kegiatan positif selama Ramadan. Dia berharap dusun-dusun lain bisa mencontoh.

"Watangrejo juga bikin Kampung Ramadan. Ini bisa menjadi tren positif untuk Pracimantoro," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.