Sukses

Jangan Pernah Melumasi Rantai dengan Oli Bekas

Jangan pernah membiarkan rantai motor dalam keadaan kering. Karena rantai kering dapat menimbulkan karat.

Liputan6.com, Jakarta - Jangan pernah membiarkan rantai motor dalam keadaan kering. Karena rantai kering dapat menimbulkan karat.

Saat kondisi seperti ini terjadi, kebanyakan orang akan menggunakan oli bekas untuk melumasi rantai mereka yang kering. Tapi, tahukah kamu kalau oli bekas ini justru berbahaya?

Instruktur Safety Riding MPM Malang, Dionisius Misidyanto menjelaskan bahwa oli bekas akan merusak o-ring rantai.

"Oli bekas akan membuat getas o-ring rantai, jika hal itu terjadi akan berbahaya bagi pengendara," jelas Misi, saat pelatihan Safety Riding untuk jurnalis perempuan Malang, Sabtu (26/5/2018).

Jika o-ring rantai getas, Misi menambahkan bisa memperpendek umur rantai.

"Kalau sudah getas ya bisa habis dan rusak o-ringnya," tambahnya.

Ia menyarankan, untuk melumasi rantai akan lebih beik menggunakan pelumas khusus rantai," tandasnya.

Sumber : Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hati-Hati, Rantai Motor Bisa Putus Kalau Keberatan Boncengan

Menyetel rantai motor memang penting. Penyetelan yang salah justru dapat menimbulkan petaka bagi motor itu sendiri.

Bagi Anda yang ingin mudik dengan menggunakan motor Yamaha RX King khususnya, Anda perlu memberi perhatian juga pada rantai motor. Pastikan berat beban atau boncengan yang akan Anda bawa selama mudik, tak mengganggu perjalanan Anda dikarenakan rantai yang terlanjur putus.

 

 

Vicky 'Gopek' selaku Wakil Ketua KCDj (King's Club Djakarta) mengatakan beban yang dibawa pengendara sangat mempengaruhi rantai motor. 

Ia menjelaskan bahwa kekencangan rantai tergantung pada bebannya berapa banyak. Lebih dibilang tepat guna, jadi berbeda settingan dalam kota dengan luar kota.

"Iya pengaruhi karena begitu dia dibebankan belakang, itu rantainya mengencang. Jadi jangan sampai pada saat dikencangkan di bengkel dengan setelannya, begitu dia dinaikkin malah makin kencang. Bisa putus, bisa juga bunyi ngeretek kalau kering," kata Vicky saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (17/5/2018).

Kalau sudah bunyi begitu, akibatnya berkendara pun tidak enak.

"Saat dikendarainya ada bunyi grek..grek..grek.. kalau kering. Nah, itu dikhawatirkan kalau lama kelamaan bisa putus," kata dia.

Menurut Vicky, mekanik di bengkel harus mengetahui seberapa berat beban yang akan kita bawa selama mudik agar settingannya pas.

"Jadi harus dipastikan benar-benar, diberitahu ke mekaniknya. Bawa beban berapa, agar dia tahu harus kencangin seberapa. Selain itu kampas kopling perlu diperhatikan juga," tutup Vicky.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.