Sukses

Kue Kering Batik Jogja Laris Manis Jelang Lebaran

Pemilik usaha Kue Kering Batik Jogja bahkan meraih omzet hingga Rp 200 juta selama empat bulan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kue Kering Batik Jogja banyak dicari menjelang Lebaran. Tak tanggung-tanggung, Nurwahyuni, pembuat Kue Kering Batik Jogja, meraih omzet hingga Rp 200 juta selama empat bulan masa produksi.  

Sesuai namanya, kue kering dihias dengan motif Batik Jogja. Ada tiga motif yang dipilih, yakni truntum, kawung, dan parang. Motif ini terbilang anyar karena baru tahun ini Yuni, panggilan akrabnya, menerapkan motif Batik Jogja di kue kering.

"Bentuk inovasi saja, mendukung Jogja yang dicanangkan jadi jadi Kota Batik Dunia," ucap perempuan berusia 41 tahun ini kepada Liputan6.com, belum lama ini.

Ia menilai oleh-oleh batik dalam wujud kain sudah biasa, sehingga memutuskan untuk menerapkan motif batik ke kue kering yang bisa dinikmati langsung.

Dosen Tata Boga AKS-AKK Yogyakarta ini sudah memproduksi kue kering sejak sembilan tahun lalu. Rumahnya yang berlokasi di Karangkajen, Yogyakarta, menjadi industri rumah tangga kue kering berlabel ALSYA Cookies.

Kue kering Batik Jogja banyak dicari menjelang Lebaran. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Yuni terus berinovasi dengan menciptakan tema kue kering. Pertama kali, kue kering karakter kartun, mulai dari Doraemon, Sponge Bob, Tweety, Hello Kitty, dan masih banyak lagi.

Tahun lalu, ia memilih untuk lebih banyak membuat kue kering motif logo sosial media, seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Path.

Yuni mengaku menghabiskan 100 sak tepung terigu sejak produksi dua bulan sebelum Ramadan. Ia sengaja memulai produksi jauh hari sebelum bulan Ramadan untuk mengantisipasi membeludaknya pesanan.

Kue kering Batik Jogja banyak dicari menjelang Lebaran. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Pemesan Kue Kering Batik Jogja justru kebanyakan dari luar daerah, seperti Palangkaraya, Medan, Lampung, Surabaya, dan Malang.

Satu stoples Kue Kering Batik Jogja dibanderol seharga Rp 27.000. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga satu stoples kue kering ini lebih mahal Rp 1.000 karena pertimbangan kenaikan harga bahan baku.

Ia menargetkan penjualan Kue Kering Batik Jogja pada tahun ini bisa mencapai lebih dari 700 lusin stoples, mengingat angka itu sudah tercapai pada tahun lalu.



Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.