Sukses

Bermandikan Cahaya Lentera, Uniknya Ramadan di Kairo

Selama bulan suci Ramadan, orang Mesir terlihat merangkul akar Islam kota tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Kairo adalah tempat berbagai peradaban kuno bertemu yang kemudian menghasilkan warisan budaya campuran. Namun, selama bulan suci Ramadan, orang Mesir terlihat merangkul akar Islam kota tersebut.

Dilansir dari Pilotguides, kita bisa melihat lentera Ramadan yang meriah mendekorasi rumah, restoran dan jalan-jalan di Kairo. Lentera dinyalakan saat matahari terbenam, menandakan berakhirnya puasa dan padam saat matahari terbit dalam persiapan untuk hari puasa berikutnya.

Setelah berbuka puasa, biasanya orang-orang membanjiri jalanan kota dan pasar, membuat suasana menjadi ramai. Tempat-tempat wisata utama Kairo semuanya tetap buka selama bulan Ramadan.

Selain itu, ada pula perilaku yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama menjalani Ramadan di Kairo. Cobalah untuk menahan diri dari makan, minum dan merokok di tempat umum. Kaum wanita dihimbau berpakaian lebih konservatif dan hindari memakai rok pendek, celana pendek atau gaun, serta pakaian yang menutup bahu dan lengan.

Saat mengunjungi masjid di Kairo, wanita harus menutupi rambut mereka dengan syal atau selendang. Selain itu, berjalan langsung di depan seseorang yang sedang berdoa akan mengganggu mereka, dan itu dianggap perilaku buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.
    Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.

    Ramadan

  • Kairo adalah ibu kota Mesir, sekaligus merupakan kota terbesar di negara itu
    Kairo adalah ibu kota Mesir, sekaligus merupakan kota terbesar di negara itu

    Kairo