Sukses

Ironis, Siswa SD di Banten Jadi Pengemis Saat Ramadan

Liputan6.com, Serang - Sungguh ironis. Ternyata momentum libur panjang bulan Ramadan kali ini justru dijadikan ajang sejumlah anak sekolah untuk meminta-minta atau jadi [pengemis]( 2253501 "").

"Supaya dapat uang saja. Awalnya ikut-ikutan teman keliling-keliling kompleks," tutur salah satu siswa SD Kasemen yang menjadi pengemis, Gozali, saat ditemui di Perumahan Taman Banten Lestari (TBL), Kota Serang, Banten, Selasa (23/6/2015).

Munculnya pengemis yang masih berstatus siswa SD tersebut dikeluhkan para penghuni di perumahan TBL.

"Biasanya anak-anak ini datang pagi dan sore hari. Kadang sehari bisa 3 kali," ucap salah satu penghuni perumahan TBL, Hayati Nufus saat ditemui di teras rumahnya, Rabu (24/6/2015).

Ia pun menyayangkan, anak yang seharusnya sedang giat belajar, bermain dengan teman sebayanya, dan di bulan Ramadan yang seharusnya diisi dengan beribadah, malah dimanfaatkan untuk menjadi peminta-minta.

"Mungkin banyaknya anak yang menjadi pengemis, karena bulan puasa biasanya orang akan lebih baik dengan memberi sedekah. Ini mungkin yang dimanfaatkan oleh anak-anak," papar dia.

Terkait munculnya fenomena anak sekolah yang menjadi peminta-minta di bulan Ramadan, tak membuat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang melakukan hal preventif untuk mendidik siswa tersebut.

Dinsos beralasan pengemis yang beroperasi di perumahan bukan menjadi kewenangan Dinsos. Sebab, Dinsos hanya mengamankan pengemis yang beroperasi di jalan protokol yang mengganggu arus lalu lintas dan pemandangan.

"Seharusnya saat liburan sekolah Dindik (Dinas Pendidikan) Kota Serang, menggelar aktivitas untuk para pelajar, sehingga mereka tidak keluyuran," kata Kepala Dinsos Kota Serang, Syamsuri Dahlan. (Ans/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini