Sukses

KPU Ajak Tanding Data, BPN: Sejak Awal Sudah Dilakukan

Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut sejak awal pihaknya sudah tanding data dengan penyelenggara pemilu soal Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) siap adu data suara Pilpres 2019 dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Hal tersebut dilakukan KPU untuk menjawab tudingan kecurangan yang dikatakan BPN pada KPU.

Menanggapi tantangan KPU tersebut, Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut sejak awal pihaknya sudah tanding data dengan penyelenggara pemilu soal Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Adu data kan sejak awal dilakukan oleh BPN termasuk terkait dengan DPT, seperti saya sampaikan pada saat yang lalu, DPT ketika ada tambahan DPT dari Kemendagri yang hampir belasan juta itu kita keberatan," kata Dahnil di medcen Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Rabu (15/5/2019).

"Kemudian kita sampaikan ini ada pemilih-pemilih tuyul dalam tanda kutip, pemilih-pemilih yang nggak jelas," sambungnya.

Pihaknya juga sudah mempresentasikan temuan-temuan data kecurangan yang dipimpin Direktur Media dan Komunikasi BPN Hashim Djojohadikusumo. Namun, tak ada perbaikan yang signifikan dari kesalahan data tersebut oleh penyelenggara Pemilu.

"Bahkan KPU pada saat itu menyatakan ya sudah kami akan segera perbaiki, bahkan mereka menyebutkan ini kan low material datanya, datanya low material dari Kemendagri, tapi kemudian nggak ada perubahan," ucap Dahnil.

Maka dari itu, sejak berlangsungnya proses kampanye pemilu, BPN mengklaim kerap menyodorkan data-data kecurangan. BPN juga telah mengundang pihak KPU pada acara mengungkap fakta-fakta kecurangan pilpres di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta kemarin (14/5/2019)

"Termasuk juga data data kesalahan yang keliru, kan kita sampaikan, tapi tidak ada perubahan juga secara signifikan," tandas Dahnil.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan siap adu data suara Pilpres 2019 dengan milik Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Komisioner KPU Evi Novida Ginting menyebut adu data bisa dilakukan dalam rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara Pemilu yang dilaksanakan sejak 10 Mei sampai 22 Mei 2019.

"Silakan, kita siap dengan data. Kami semua punya infrastruktur, kami sampai ke bawah. C1 ada, DA1 kemudian kami punya DD1, silakan kami bisa tunjukan dalam rekapitulasi, dan ini kan sudah dibuka sudah ada forumnya sehingga dibawa saja dalam rapat pleno," ujar Evi di kantor KPU,Jakarta, Rabu (15/5).

Evi menyebut data milik KPU disandingkan dengan data Bawaslu dalam rapat pleno rekapitulasi suara. Apakah itu data tingkat provinsi dan daerah dengan data yang disampaikan KPU Provinsi.

"Ini kan kita bisa saling membandingkan data Bawaslu dan KPU provinsi jadi enggak harus dikhawatirkan dalam forumnya," jelas Evi.

Sementara itu, Komisioner KPU Hasyim Asy'ari menyatakan data yang mereka miliki pun sudah diaudit. Sehingga kalau diajak untuk audit pun siap.

"Ya kami siap. Sejak awal kita memang sudah diaudit," ucapnya.

KPU siap meladeni data yang dimiliki oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. "Ya segala macam hal keberatan atau apa, data disampaikan ke KPU, KPU siap untuk diklarifikasi. Sejak awal lah udah berkali kali diajukan dan diurus," kata Hasyim.

 

Reporter: M. Genantan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini