Sukses

PAN Tegaskan Koalisi Prabowo-Sandi Masih Tetap Kokoh

Saleh menyampaikan, jika ada yang menyebut koalisi Prabowo-Sandi retak, itu merupakan keinginan pihak lain yang berharap koalisi Adil Makmur tak solid.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay menegaskan koalisi Prabowo-Sandi yang diusung partainya, Demokrat, Gerindra, dan PKS masih tetap kokoh.

Kabar keretakan koalisi Indonesia Adil Makmur itu berembus setelah Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.

"Sejauh ini, koalisi BPN masih tetap kokoh. Tidak ada yang retak. Komunikasi lintas parpol masih berjalan cukup baik. Semua masih berkomitmen untuk menunggu hasil akhir perhitungan manual," jelasnya dihubungi Jumat (3/5/2019).

Saleh menyampaikan, jika ada yang menyebut koalisi Prabowo-Sandi retak, itu merupakan keinginan pihak lain yang berharap koalisi Adil Makmur tak solid. Di internal, kata dia, semua pihak masih rukun.

“Di dalam semua adem, teduh, dan rukun. Yang mengatakan retak adalah yang punya kepentingan untuk membuat retak," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebangsaan Lebih Luas

Pertemuan AHY dan Jokowi menurutnya komunikasi yang biasa saja. Presiden, lanjutnya, dituntut untuk bertemu dan berkomunikasi dengan banyak pihak. Pembahasan dalam pertemuan itu juga tak harus membahas soal politik, tapi berbagai hal lain.

"Pembicaraannya tidaklah mesti soal politik praktis, tetapi bisa juga soal politik kebangsaan secara lebih luas. Saya melihat pertemuan itu dalam konteks politik kebangsaan yang lebih luas," ujarnya.

Usai bertemu Jokowi, AHY mengimbau semua pihak agar menghormati hasil Pemilu. Konteksnya, kata Saleh, ialah hasil Pemilu yang dilaksanakan secara jurdil.

"Buktinya, sampai hari ini Partai Demokrat juga masih banyak yang melakukan pengaduan ke Bawaslu terkait berbagai kecurangan yang mereka alami. Mereka tentu meminta hal itu untuk diselesaikan secara baik," jelas Saleh.

“Kan tidak mungkin AHY meminta menghormati hasil Pemilu dimana partainya mengalami ketidakadilan. Begitu juga ketidakadilan yang dihadapi oleh koalisi Pilpres yang didukung partainya," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.