Sukses

Tentukan Dukungan Usai Pilpres, PAN akan Gelar Evaluasi

Menurutnya, PAN akan akan terlebih dahulu melihat hasil Pileg dan Pilpres di tahun 2019. Dari hasil itu, Bima menyebutkan akan ada perbandingan suara PAN dengan Pileg dan Pilpres sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiarto menegaskan partainya akan kembali menentukan arah dukungan usai kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, seperti yang terjadi usai Pilpres tahun 2014.

"Tahun 2014 kan sama juga begitu selesai, ada format ulang, kita lihat saja. Nanti akan ada forum partai khusus, mengevaluasi pilpres, mengevaluasi pileg, mengevaluasi kebijakan partai," ujar Bima Arya di Bogor, Kamis, 2 Mei 2019.

Menurutnya, PAN akan akan terlebih dahulu melihat hasil Pileg dan Pilpres di tahun 2019. Dari hasil itu, Bima menyebutkan akan ada perbandingan suara PAN dengan Pileg dan Pilpres sebelumnya.

"Nanti kelihatan apakah PAN turun atau naik. Kalau naik kenapa, kalau turun kenapa. Di situ pula dibahas kecenderungan ke depan gimana, arahnya harusnya ke mana," terang Bima Arya seperti dilansir dari Antara.

Di samping itu, pendiri Lembaga Survei Charta Politika ini menanggapi tuduhan dari calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menganggap pelaksanaan Pilpres tahun 2019 penuh kecurangan.

"Kalau kemudian tidak puas dengan hasil 'real count' KPU, ada mekanismenya. Bisa ke Mahkamah Konstitusi (MK), bisa menggugat itu," kata Wali Kota Bogor itu. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukung Jokowi-Ma'ruf

Bima Arya sebelumnya secara terang-terangan mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Bahkan dia menantang tim nomor urut 02 untuk membeberkan data dan fakta, mengenai kecurangan yang disebut-sebut.

"Kalau merasa ada yang curang, ada manipulasi, diangkat dong buktinya. Faktanya seperti apa, dibuka datanya. Jadi diadu fakta dan data, bukan dengan opini," tuturnya.

Seperti diketahui, pada Pilpres 2014 silam, meski PAN masuk dalam koalisi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, tapi setelah selesai kontestasi, PAN memutuskan bergabung dengan koalisi Jokowi - Jusuf Kalla.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.