Sukses

TKN Buka-bukaan Soal Tim Media Sosial Jokowi saat Kampanye

Tim medsos saat itu berjumlah 120 orang. Pada 4 Desember, tim medsos sudah efektif bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf merayakan syukuran di bilangan Patra Kuningan, Jakarta. Syukuran ini dihadiri tim cyber media sosial.

Salah satu yang diminta untuk menggarap sosial media adalah Bendahara Umum TKN, Sakti Wahyu Trenggono. Dia mengaku tugas itu dilakukan setelah mendapatkan masukan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Ini yang ngomporin Mas Hasto (Sekretaris TKN). Masa Bendahara mengatur sosmed. Tapi setelah terus diberikan masukan akhirnya saya jalani," ucap Trenggono di lokasi, Selasa (30/4/2019).

Dia menegaskan, dirinya langsung berkeliling bertemu dengan para relawan yang bergerak di medsos.

"Saya keliling ke seluruh relawan yang main sosial media. Saya rayu juga, akhirnya banyak yang datang," cerita Trenggono.

Untuk menambah personel, Trenggono menggaet juru bicara TKN Arya Sinulingga untuk bergabung dalam tim sosmed. Tim ini mulai dibentuk setelah mendengar keluhan Jokowi.

"Ketika Pak Jokowi mengeluh mengenai sosmed akhirnya diambillah sebuah langkah besar oleh Mas Hasto dan Mas Treng. Akhirnya menugasi kami untuk membentuk tim dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," kata Arya.

Tim medsos saat itu berjumlah 120 orang. Pada 4 Desember, tim medsos sudah efektif bekerja. "Pertengahan Desember langsung sosmed Pilpres diambil alih oleh TKN. 02 langsung tumbang sampai hari ini," kata Arya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Counter Berita Negatif

Meski begitu, tim medsos ini juga dibantu oleh relawan-relawan yang mendukung Jokowi - Ma'ruf. Semua bekerja mengkonter berita bohong, fitnah, sekaligus memaparkan keberhasilan Jokowi selama memerintah empat tahun.

"Hari ini ketika quick count dimulai 17 April, mencari orang yang bisa dipercaya memasukan C1 itu sangat sulit. Membutuhkan 240 orang. Karena kami sudah punya pasukan sosmed, langsung di balik saja tim sosmed jadi tim real count," kata dia.

Akhirnya, dalam tempo tiga hari, media sosial ramai informasi Prabowo - Sandi. "Kami langsung kalah di sosmed," kata politikus Perindo ini sambil tertawa.

Setelah itu, tim real count yang awalnya menghitung suara Pemilu dikembalikan ke tim medsos sebagian. Tim itu kemudian mengonter kembali berita-berita negatif maupun hoaks yang menyerang Jokowi - Ma'ruf.

"Inilah kami sangat efisien, efektif dan bener-bener cyber. Tim cyber army yang betul-betul real. Bukan untuk jokowi tapi untuk bangsa Indonesia," jelas Arya.

Hal senada disampaikan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto. Dia mengucapkan terimakasih dengan tim yang sudah dibentuknya ini.

"Terimakasih dibentuk dalam waktu singkat. Ini dimenangkan dengan semangat bersih," pungkas Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.