Sukses

Erick Thohir Sebut Hoaks yang Menimpanya: Ditelepon Sandi hingga Bayar Lembaga Survei

Erick Thohir juga membeberkan fitnah yang menerpanya, yaitu disebut membayar lembaga survei untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir membantah melakukan komunikasi dengan cawapres 02 Sandiaga Uno. Erick menyebut kabar tersebut hoaks.

"Hoaks itu, tadi saya sudah dijelasin, hati hati ternyata banyak sekali berita yang tidak benar," kata Erick di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat 19 April 2019.

Erick Thohir menyebut salah satu hoaks yang beredar adalah Sandiaga bakal ke luar negeri dan dia menghubungi Sandiaga sebelum ke luar negeri.

"Misalnya Pak Sandi dibilang kabur keluar negeri, tapi sebelum keluar negeri telepon saya, itu hal hal yang tidak benar," ucap Erick.

Erick Thohir juga membeberkan fitnah yang menerpanya, yaitu disebut membayar lembaga survei untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Mantan bos Inter Milan itu menyesalkan banyak berita bohong yang memecah belah. Dia merasa sedih karena agenda pemilu lima tahunan, masyarakat menjadi terpecah.

"Jangan sampai kita tersandera yang akhirnya negara lain menyusul kita. Karena kan perkembangan di dunia itu tidak berhenti," kata Erick Thohir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buka Hati dan Buka Mata

 Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir meminta pihak yang belum menerima hasil hitung cepat untuk membuka mata dan hati. Sebab menurutnya 12 lembaga survei terpercaya sudah memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

"Nah yang aneh itukan ketika pada saat ini sekarang quick count dipertanyakan sebelumnya diakui dan ini menurut saya kita harus terbuka mata dan hati kita," ujar Erick Thohir saat konferensi pers di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat 19 April 2019.

Erick menyinggung Pilkada DKI Jakarta. Anies-Sandi, jagoan Prabowo Subianto, menang. Erick menyebut hitung cepat saat itu diakui dan langsung dirayakan.

"Kalau kita belajar dari kemarin pemilihan gubernur DKI contohnya ketika waktu itu quick count juga diakui sebagai salah satu dasar dan selebrasi langsung dilakukan," kata dia.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf akhirnya mendeklarasikan kemenangan Jokowi-Ma'ruf berdasarkan hasil hitung cepat 12 lembaga survei. Adapun alasannya demi meyakinkan para pendukungnya bahwa Jokowi-Ma'ruf menang.

"Kita bukan jumawa karena apa yang dilihat dari hasil quick count itu itulah nyata dan ini sudah dilakukan sebelum-sebelumnya ini sebagai catatan, sudah diakui sebelumnya kenapa sekarang dipertanyakan," ujar Erick Thohir.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.