Sukses

KPU Ingin Masing-Masing Kubu Sudahi Klaim Kemenangan Pilpres 2019

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menilai, wajar jika masing-masing kubu peserta saling mengklaim kemenangan dalam Pilpres 2019. Namun...

Liputan6.com, Jakarta - Dua kubu peserta Pilpres 2019 mengklaim kemenangan pada pemilihan umum kali ini. Klaim tersebut berdasar hasil quick count sejumlah lembaga survei dan internal timses.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menilai, wajar jika masing-masing kubu peserta saling mengklaim kemenangan. 

"Saya kira klaim dari pihak masing-masing kan tentu ditolak oleh pihak yang lain, gitu ya. Karena ini wajar ini adalah kontestasi politik, KPU sangat menyadari itu," kata Pramono di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

Meski begitu, dia ingin klaim dari masing-masing pihak atau kubu pada Pilpres 2019 ini disudahi. Menurut dia, masing-masing kubu ini lebih baik menunggu hasil hitung secara resmi yang nanti dikeluarkan oleh KPU.

"Karena itu KPU menyediakan publikasi mengenai hasil penghitungan suara, agar klaim-klaim dari masing-masing pihak itu disudahi, silakan menunggu proses penghitungan yang dilakukan oleh KPU," ujar Pramono.

"Dan itu yang nanti akan kita kerjakan bersama-sama dengan semua partai politik dan semua tim pasangan calon presiden wakil presiden. Kita kawal bersama-sama proses penghitungan itu," sambung dia.

Dia berharap, agar penghitungan terhadap surat suara Pilpres 2019 yang sudah dicoblos oleh para pemilih bisa dapat dijaga dengan baik hingga dilakukan rekapitulasi sampai tingkat nasional.

"Mudah-mudahan itu bisa menjadi mekanisme di mana kemurniaan tiap suara yang diberikan oleh pemilih kita di TPS itu bisa kita jaga sampai di rekapitulasi tingkat nasional," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klaim Dua Kubu

Jokowi

Calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi kembali menggelar konferensi pers usai hasil quick count atau hitung cepat hampir mencapai 100 persen.

Mengawali konferensi persnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengaku menerima ucapan selamat dari sejumlah petinggi negara atas terselenggaranya Pemilu 2019 di Indonesia.

"Tadi siang sampai sore kita telah menerima ucapan selamat dari PM Malaysia Mahathir Mohamad dan juga PM Singapura Lee Hsien Loong, dan juga Presiden Turki Erdogan dan juga 10 negara lainnya yang telah memberikan ucapan selamat atas suksesnya pesta demokrasi di negara kita," ujar Jokowi di Resto Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).

Jokowi yang kembali maju di Pilpres 2019 bersama KH Ma'ruf Amin juga mendapatkan ucapan selamat dari para petinggi negara terkait capaiannya di Pilpres 2019. Juga terhadap seluruh masyarakat Indonesia yang mampu menciptakan pemilu yang damai.

"Beliau juga menyampaikan selamat kepada seluruh masyarakat Indonesia dan juga Jokowi dan KH Ma'ruf Amin atas keberhasilan Pemilu 17 April kemarin," katanya.

Selain itu, Jokowi menyatakan, hasil quick count 12 lembaga survei memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan angka 54,05 persen dan Prabowo-Sandi 45,05 persen.

"Tapi kita tetap menunggu penghitungan resmi dari KPU. Kita harapkan bisa secepatnya selesai," ujarnya.

Jokowi menyatakan, quick count adalah penghitungan ilmiah. Berdasar pengaaman pemilu sebelumnya, akurasinya hampir 99 persen dengan real count.

"Namun, sekali lagi kita harus tetap sabar menunggu hasil hitung resmi KPU," ungkapnya.

Prabowo

Calon presiden 02 Prabowo Subianto kembali mendeklarasikan kemenangannya dalam Pilpres 2019 pada Kamis 18 April 2019.

"Pada hari ini saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024," tutur Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta.

Prabowo menyatakan keyakinannya menang sebagai presiden berdasarkan perhitungan internal pihaknya yang menyebut mendapatkan suara lebih dari 62 persen.

"Perhitungan real count dan telah kami rekapitulasi," jelas dia.

Deklarasi lebih awal itu dilakukan dengan alasan adanya bukti kecurangan dalam Pilpres 2019.

"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti telah terjadi usaha dengan beragam kecurangan yang terjadi di berbagai kelurahan, kecamatan, kota, seluruh Indonesia," Prabowo menandaskan.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini