Sukses

Moeldoko Sebut Kekalahan Jokowi di Jabar dan Aceh karena Serangan Isu Agama

Moeldoko menyebut Jokowi mendapat sedikit suara di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dibandingkan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko, mengakui perolehan suara pasangan calon 01 di wilayah basis pemilih Islam masih kalah jauh dari lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Moeldoko menyebut Jokowi mendapat sedikit suara di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dibandingkan Prabowo.

Dia menduga, kekalahan Jokowi tersebut lantaran masyarakat di sana sudah terpengaruh isu agama yang dihembuskan sejak lama.

"Kenapa begitu mudah terpengaruh? Karena hembusan isu yang diwaspadai dari awal itu, itu memang luar biasa. Semburannya luar biasa," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Moeldoko mengaku mendapat penjelasan dari rekan-rekannya bahwa masyarakat Aceh sangat teguh pendirian apabila telah menyangkut masalah agama. Sehingga, mereka sulit untuk mengubah pilihan politiknya ke Jokowi.

"Aku dibilangin teman-teman di Aceh, mau ngomongin program sampai mampus juga enggak didengerin. Karena urusannya sudah agama," ujar Moeldoko.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hoaks

Kepala Staf Kepresidenan itupun mengakui, kehadirian Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres, tak mampu merebut suara di basis Islam. Kehadiran pemuka agama sebagai pendukung Jokowi pun tak bisa melawan isu-isu miring.

"Belum bisa merubah situasi. Karena itu emosi. Tapi mudah-mudahan, kita sudah enggak bicara arah itu. Semuanya fokus pada membangun negara," ujar Moeldoko.

Di setiap acara kepresidenan ataupun kampanye, Jokowi sering meluruskan hoaks dan fitnah yang menyerang dirinya. Beberapa kabar bohong yang dikeluhkannya antara lain, isu antiulama, mengkriminalisasi ulama.

Isu melegalkan pernikahan pasangan sejenis dan akan ada larangan azan jika menang Pilpres. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga curhat disebut anggota PKI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.