Sukses

Info Bocor, Bawaslu Jaksel Gagal Tangkap Pelaku Politik Uang di Cilandak

Diduga ada pihak membocorkan langkah penindakan Bawaslu Jakarta Selatan

Liputan6.com, Jakarta Ketua Bawaslu Jakarta Selatan, Mukhtar mengatakan, dugaan temuan praktik politik uang gagal dilakukan. Dia menduga informasi penindakan tersebut sudah bocor kepada para pelaku. Menurut informasi diterima Bawaslu, praktik politik uang tersebut akan terjadi di Kecamatan Cilandak pada Senin (15/4), malam.

"Kemungkinan ini sudah bocor duluan, sehingga kami tidak menemukan sesuai dengan informasi didapat," kata Mukhtar di halaman Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).

Mukhtar mengatakan, salah satu tugas Bawaslu tengah mengawasi langkah politik uang. Karenanya, pihaknya terus memperhatikan gerak-gerik peserta Pemilu dengan jeli. Sebab, praktik semacam ini tidak mengenal waktu dan tempat.

"Mungkin bisa terjadi pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari. Yang terpenting ketika ada temuan langsung ditangkap," jelas dia.

Mukhtar mengimbau agar peserta politik tidak melakukan cara kotor di hari pemungutan suara. Sebab, tim Bawaslu di lapangan sudah mengawasi dan berpatroli.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dugaan Praktik Politik Uang Juga Terjadi di Jakarta Utara

Bawaslu Jakarta Utara menangkap seorang diduga melakukan politik uang di wilayah hukumnya. Saat ini, pelaku tengah diperiksa di Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Jakarta Utara.

"Ada satu orang yang ditagkap, warga biasa. Artinya kelanjutannya saya belum tahu, karena masih diproses dan saya enggak berani ganggu," kata Ketua Bawaslu Jakut Mochammad Dimyati, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Satu pelaku ditangkap oleh Bawaslu Jakarta Utara ini bernama Carles Lubis. Dia ditangkap di depan rumah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.

"Ketangkapnya 17.30 WIB di wilayah Warakas, di depan rumah Pak Taufik, di posko kemenangannya," ujarnya.

Saat penangkapan, pihaknya menemukan sejumlah amplop diduga sebagai praktik politik uang. Situasi di lokasi penangkapan, diungkap Dimyati, tengahramai, karena ada kegiatan RT setempat.

"Rencananya semalam mau ada kegiatan ngumpulin saksi-saksi, RW yang jadi korwil. Rame, saksi sudah sebagian dateng, Pak Taufik juga ada rencana hadir di situ, tapi belum ada (hadir)," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Belum Ada Indikasi Keterlibatan M. Taufik

Bawaslu Jakarta Utara tengah memastikan apakan ada keterlibatan M. Taufik atau tidak dalam penangkapan dugaan politik uang yang dilakukan oleh Petugas Sentra Gakkumdu Bawaslu Jakarta Utara.

"Belom tau ada indikasi keterlibatan M Taufik, informasinya Pak Taufik enggak ada di situ. Jadi memang posisinya saya masih nunggu tim Gakkumdu, karena kan saya di sini sebagai pembimbing,” pungkas Dimyati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.