Sukses

Wasekjen Demokrat: Sebenarnya Prabowo Debat dengan Siapa, Kok Serang SBY?

Saat debat, Prabowo memang menyinggung soal kinerja Presiden sebelum Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyayangkan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto saat debat capres, Sabtu, (13/4/2019). Rachland menilai saat debat Prabowo menyinggung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?," tulis Rachland dalam akun twitternya yang diunggah saat debat berlangsung.

Saat debat, Prabowo memang menyinggung soal kinerja Presiden sebelum Jokowi. Prabowo menyampaikan, deindustrialisasi bangsa Indonesia perlu dilakukan segera demi menutupi kesalahan para pemimpin sebelum masa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

"Belajar baik dan berani merencanakan pembangunan deindustrialisasi, ciptakan lapangan kerja, lindungi petani dan nelayan kita. Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak (Jokowi), kita semua harus bertanggung jawab. Benar, itu pendapat saya," tutur Prabowo dalam debat pilpres 2019 di hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Prabowo menyatakan, dia tidak menyalahkan Jokowi dalam upayanya melakukan perbaikan demi kesejahteraan rakyat. Hanya saja, Jokowi harus berkaca bahwa ada cara yang salah saat menjalankan program pilihannya.

"Jadi kembali lagi saya terus terang saja tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berlangsung belasan, puluhan tahun, tapi harus berani mengoreksi diri. Kita salah jalan," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Kubu Prabowo

Komandan Kogasma Demokrat, yang juga putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pihaknya tak mungkin keluar koalisi. Kendati begitu, AHY tak gamblang mengomentari apakah pernyataan Prabowo membuatnya tersinggung.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menyebut langkah para politikus Demokrat itu karena kurang komunikasi. Dia menyayangkan siap reaktif anak buah SBY tersebut.

"Mungkin kurang paham, berpolitik itu kan harus komunikasi, gak bisa reaktif dengan melakukan twit langsung. Surat SBY aja kita gak respons dengan twit. Kita bikin komunikasi, masukan kita laksanakan," kata dia.

Sedangkan Waketum Gerindra Fadli Zon meluruskan maksud pernyataan Prabowo. Katanya, pernyataan tersebut tidak menafikan keberhasilan pemerintah sebelumnya. Hanya mengingatkan bahwa perjalanan bangsa ada yang menyimpang.

"Saya kira itu yang mau diingatkan Pak Prabowo mungkin perjalanan bangsa kita ada yang menyimpang dari situ. Ada yang liberal atau terlalu kapitalistik saya kira yang diingatkan," jelasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.