Sukses

Kampanye di NTT, Jokowi Banggakan Pembangunan 7 Bendungan

Jokowi menuturkan, pembangunan bendungan sangat dibutuhkan masyarakat NTT.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden petahana, Joko Widodo atau Jokowi membanggakan pembangunan tujuh bendungan di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat kampanye akbar Senin (8/4/2019). Tujuh bendungan tersebut adalah Raknamo, Rotiklot, Manikin, Kolhua, Napun Gete, Temef dan Mbay.

"Provinsi lain paling 1, 2 bendungan. Di sini ada 7 bendungan," kata Jokowi saat berorasi politik dalam kampanye terbuka di Lapangan Sitarda Lasiana, Kota Kupang, NTT, Senin. 

Dia menuturkan, pembangunan bendungan sangat dibutuhkan masyarakat NTT. Sebab, melalui bendungan, masyarakat bisa mendapatkan pasokan air yang cukup untuk bercocok tanam. Baik untuk tanaman jangung, singkong maupun padi.

"Air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT," ucap Jokowi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepanjang 2015-2019 telah membangun tujuh bendungan di Provinsi NTT yang memiliki curah hujan rendah. Secara keseluruhan pembangunan ketujuh bendungan itu akan menampung 188 juta meter kubik volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Habiskan Rp 5,9 Triliun

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso menjelaskan, ketujuh bendungan yang dibangun itu merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang diprogramkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla.

"Biaya pembangunan tujuh bendungan tersebut Rp 5,9 triliun," kata Imam Santoso, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/1/2019).

Dari tujuh bendungan, lanjut Imam, satu bendungan telah selesai yaitu Raknamo. Sedangkan, 3 bendungan dalam tahap konstruksi, yaitu Rotiklot, Napun Gete dan Temef, dan 3 bendungan lainnya dalam tahap perencanaan dan persiapan yaitu Mbay, Manikin dan Kolhua.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.