Sukses

KPU Pastikan Tak Ada Nobar Debat Pilpres di Hotel Shangri-La Malam Ini

Wahyu menjelaskan, tak adanya nonton bareng debat Pilpres 2019 keempat di lokasi karena masalah atau faktor keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Komisioner KPU Wahyu Setiawan memastikan, tak akan ada nonton bareng di lokasi debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La. Debat keempat malam nanti akan bertema ideologi, pemerintahan, keamanan serta hubungan internasional.

"Tidak (ada nobar), sejak debat ketiga berdasarkan evaluasi, KPU tidak memfasilitasi nobar debat. Jadi kelompok masyarakat yang akan melaksan nobar debat dipersilakan, hanya mulai debat ketiga. Keempat ini KPU tidak memfasilitasi kegiatan nobar seperti debat 1 dan 2," kata Wahyu di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/32019).

Wahyu menjelaskan, tak adanya nonton bareng debat Pilpres 2019 keempat di lokasi karena masalah atau faktor keamanan. Meskipun tidak adanya nobar di lokasi debat, ia ingin agar masyarakat tetap menyaksikan jalannya debat di rumah masing-masing.

"Ajakan masyarakat untuk nonton. Kepada masyarakat juga warganet, debat ini penting untuk disimak. Untuk menjadi referensi masyarakat menggunakan hak pilihnya. Jadi bersiap-siaplah menonton menyimak debat ke empat yang insyaAllah akan dilaksanakan mulai jam 20:00 WIB," jelasnya.

Selain itu, untuk total undangan yang akan hadir menyaksikan debat secara langsung berjumlah 500 undangan. Total segitu sudah termasuk untuk para pendukung capres 01 maupun capres 02.

"Total undangan KPU memberikan 500 undangan dengan perincian 100 undangan untuk TKN 01 dan 100 lagi untuk BPN 02 dan 300 undangan adalah undangan KPU. Jadi total 500 undangan," ungkap Wahyu.

"Jadi posisi duduk nanti, KPU di tengah, di sayap itu TKN dan BPN," jelas dia.

Sementara itu, Polri bersama dengan TNI melaksanakan apel pengamanan debat di Hotel Shangri-La, Karo Ops Polda Metro Kombes Slamet Hadi mengatakan, apel pengamanan dilakukan agar selama berjalannya debat tidak ada insiden seperti pada debat Pilpres ketiga di Hotel Sultan.

"Sehingga tidak ada tempat-tempat yang tidak dilakukan pengamanan. Karena kita tadi sudah melakukan TWG untuk melakukan penjelasan kepada mereka terkait wilayah pengamanannya," kata Slamet, Jakarta, Sabtu.

Ia pun menjelaskan, konsep pengamanan pada saat debat nanti akan dibagi menjadi empat ring. Salah satunya akan melakukan pengamanan di ring 1 bersama dengan Paspampres.

"Konsep pengamanan yang kita buat ada ring 1, ring 2, ring 3 dan ring 4. Ring 1 nanti akan membantu Paspampres, ring 2 untuk membantu tugas-tugas ketika escape itu dilaksanakan. Kemudian ring 3 adalah di sekitar lokasi parkir hotel Shangri-La, ring 4 adalah pengamanan jalur lintas oleh Dirlantas," jelasnya.

Ia mengaku sudah siap dalam menjalankan tugas nanti bersama dengan TNI. Karena itu memang sudah menjadi tugas mereka dalam melakukan pengamanan.

"Sudah kita tempatkan (personel). Itu menjadi pola pengamanan kita, untuk kontribusi kita dengan itu kita siap mengamankan kegiatan debat keempat ini," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ratusan Personel TNI Diturunkan

Sementara itu, Dandim 0501 Jakarta Pusat Letkol Inf Wahyu Yudhayana menyebut, sebanyak 600 personel TNI siap diterjunkan untuk membantu Polri dalam mengamankan debat Pilpres keempat.

"Ada 600 (personel) ya. Dari Kodam, ada brigif dan ada resimen. Intinya kami dukung Polri dalam melakukan pengamanan debat capres," sebut Wahyu.

Lalu, terkait dengan adanya pendukung dari masing-masing paslon pada saat debat nanti. Ia ingin agar masyarakat bisa menyaksikan debat di rumah saja bersama dengan keluarga.

"Di dalam tidak ada nonton bareng, dan kita sampaikan kepada masyarakat gunakan sarana yang ada di rumah masing-masing, khususnya televisi," ucap Slamet.

"Kita akan mengikuti apa yang disampaikan KPU. Sesuai undangan yaitu 500 undangan yang terdiri dari masing-masing pendukung itu 100-100, kemudian 300 yang lainnya adalah undangan dari KPU," pungkasnya.

Reporter: Nur Habibie

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.