Sukses

Cerita Ma'ruf Amin soal Ketertarikannya di Dunia Politik Sejak Muda

Beranjak dewasa, Ma'ruf tertarik masuk ke dunia politik. Dia mengatakan hal itu dimulai pada tahun 1965.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin bercerita pengalaman hidup ketika nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur. Dia menceritakan pengalamannya yang masih umur 12-13 tahun saat Pemilu 1955.

Ma'ruf mengatakan kala itu penasaran dengan aktivitas kampanye. Namun, karena belum cukup umur, dia ditolak ketika ingin ikut rombongan kampanye terbuka.

Tidak kehabisan akal, Mustasyar PBNU itu menyewa sepeda untuk berangkat ke kota melihat aktivitas kampanye. Ketika hari pencoblosan, dengan antusias dia datang ke tempat pencoblosan.

"Akhirnya saya ke kota naik sepeda nonton orang kampanye di lapangan. Waktu nyoblos, saya ngintip aja," kata Ma'ruf saat bincang santai di sela safari politik di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019).

Dia mengaku penasaran dengan pidato tokoh politik ketika itu.

"Jadi ingin lihat seperti apa sih orang kampanye. Dulu kalau pidato kan galak-galak," kata Ma'ruf Amin. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mulai Tertarik Politik

Beranjak dewasa, Ma'ruf tertarik masuk ke dunia politik. Dia mengatakan hal itu dimulai pada tahun 1965. Tetapi pada awal 1970-an baru terjun aktif ke dunia politik dengan memimpin organisasi Front Pemuda.

"Mulai ke politik, 71 pemilu, saya ikut menjadi anggota DPRD DKI termuda saya. 27 tahun, tapi walau saya masih pemuda tapi saya jadi ketua fraksi golongan Islam, masih 28 jadi ketua fraksi. Gubernurnya waktu itu Ali Sadikin, letjen lagi, saya masih anak muda," kenangnya.

Ma'ruf juga cerita sepenggal kehidupan saat masih nyantri. Ternyata kehidupan di Tebu Ireng tak jauh beda dengan santri masa kini. Makan seadanya, ngaji dan belajar ilmu agama dengan kiai dan ustaz. Ditambah dia giat ikut olahraga.

"Tapi saya dulu sukanya main bola dan badminton," ucap Ma'ruf.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.