Sukses

Jokowi soal Survei Kompas: Hasil Survei Baik Justru Melemahkan Kita

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Jokowi dengan lawannya, Prabowo Subianto, hanya selisih 11,8 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menanggapi hasil survei Litbang Kompas, yang menunjukkan elektabilitasnya dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto hanya selisih 11,8 persen. Dia mengatakan hasil survei tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk tim kampanyenya.

"Ya survei ini kan banyak sekali, kan. Survei ini banyak sekali mungkin ada lebih dari 10. Semuanya kita pakai untuk evaluasi untuk koreksi," kata Jokowi di Kantor DPD PDIP Tebet Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

"Untuk memacu bekerja lebih baik lagi. Semua survei kita lihat. Semua survei kita lihat. Sebagai bahan koreksi, sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lagi," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta menyebut hasil survei Kompas yang menunjukkan elektabilitasnya dan Ma'ruf Amin menurun, justru akan dijadikan pengingat. Jokowi menilai survei yang menunjukkan hasil baik membuat timnya menjadi tak waspada.

"Kalau saya hasil (survei) yang baik justru akan melemahkan kita. Jadi tidak waspada. Hasil survei yang tidak baik atau kecil bisa mendorong memicu seluruh relawan kader untuk bekerja lebih militan lagi," ujar Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Survei Litbang Kompas

Dikutip dari Harian Kompas Rabu (20/3/2019), berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini lebih tipis dibandingkan survei Litbang Kompas Oktober 2018.

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi-Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.

Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari-5 Maret 2019. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.

Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas juga telah merilis elektabilitas dua pasangan capres. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 52,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno 32,7 persen. Sebanyak 14,7 persen masih merahasiakan pilihannya. Saat itu, selisih suara keduanya masih 19,9 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.