Sukses

Jawab Sandiaga soal KTP, Ma'ruf Amin: Itu Belum Cukup Selesaikan Masalah

Ma'ruf mengatakan, kalau masyarakat sudah siap bisa saja tinggal menggunakan handphone.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menjawab pernyataan penutup cawapres 02 Sandiaga Uno, bahwa tidak butuh banyak kartu untuk menyelesaikan masalah. Menurut Ma'ruf, kartu tanda penduduk (KTP), seperti yang dicontohkan Sandiaga, belum bisa merespon semua masalah.

"Saya kira selama ini kartu KTP belum bisa dimainkan untuk respons seluruh masalah," ujar Ma'ruf Amin usai debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3).

Karena itu, kata Ma'ruf, butuh bermacam kartu untuk memudahkan. Namun Ma'ruf juga berkata, kalau masyarakat sudah siap bisa saja tinggal menggunakan handphone.

"Apabila nanti sudah saatnya tidak perlu pakai kartu pakai HP saja. Kalau masyarakat sudah siap budayanya. Kita lihat," ucapnya.

Ma'ruf Amin menambahkan, tiga kartu sakti itu bakal terus disempurnakan. Tujuannya untuk dapat mengakses pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi, kartu sembako murah, sampai kartu prakerja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Perbaikan

Di sisi lain, Ma'ruf menyebut jaminan kesehatan BPJS memang perlu perbaikan. Dia berkata bakal menyempurnakannya.

"Biasa kalau itu ada sedikit-sedikit harus dilakukan perbaikan. Itu yang saya maksud kita memperbesar menyempurnakan, menambah hal kurang. Tapi secara prinsip ini kerja besar visioner dan inovatif," jelasnya.

Dalam pernyataan penutup debat cawapres, Sandiaga menyinggung kartu sakti Jokowi. Sandiaga mengeluarkan KTP miliknya. Dia menegaskan, pihaknya tak akan membebani anggaran negara dengan membuat bermacam-macam kartu.

"Keluarkan dompet, ambil satu kartu menjadi identitas kita yaitu KTP. KTP ini sudah ada chip canggih. Semua program kami ini cukup satu kartu, yaitu KTP," tutup Sandi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.