Sukses

5 Istilah Saat Debat Cawapres 2019, Sedekah Putih hingga Dudi

Liputan6.com, Jakarta - Debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sudah selesai digelar di Hotel Sultan, Jakarta. Tema debat kali tersebut adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan.

Saat debat, calon wakil presiden atau cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno memaparkan visi misinya masing-masing. Saat itu pula, keduanya acapkali menyebut istilah-istilah yang terasa asing di telinga.

Contohnya adalah saat Ma'ruf Amin menyebut soal infrastruktur langit. Ia menjelaskan, bersama calon presiden (capres) Joko Widodo atau Jokowi akan terus mengurangi angka pengangguran dengan terus membangun beragam infrastruktur.

Selain itu, Sandiaga Uno juga cukup sering mengucapkan kata link and match. Ucapan itu saat memaparkan soal pendidikan akan melakukan link and match yang mempertemukan antara pencipta lapangan kerja dengan penyedia lapangan kerja, sehingga tersambung dengan sistem pendidikan.

Berikut istilah-istilah yang disebut Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno saat debat cawapres 2019 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Sedekah Putih

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan, masalah stunting sudah dalam tahap gawat darurat. Bahkan, sepertiga anak-anak kurang asupan gizi.

Hal itu menjawab pertanyaan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin tentang masalah stunting dan program Sedekah Putih.

"Prabowo-Sandiaga meluncurkan program Indonesia Emas. Salah satunya gerakan untuk memastikan ibu-ibu mendapat protein yang cukup, susu dan ikan, juga anaknya," ujar Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.

Dengan program tersebut, dia mengatakan diharapkan bisa mengurangi stunting. Yang penting, kata dia, pemerintah harus fokus pada pengurangan stunting. Salah satunya dengan program Sedekah Putih.

"Sedekah Putih yang dimaksud adalah memberikan suatu dorongan kepada teman-teman yang ingin berkontribusi. Putih itu susu, siapa yang ingin menyumbangkan susu silakan, ini program partisipatif," ujar Sandiaga Uno.

Namun, jawaban Sandi ditampik Ma'ruf Amin. Menurut dia, isu Sedekah Putih telah ditanggapi banyak orang dalam perspektif yang berbeda.

"Banyak yang menganggap, sedekah susu itu setelah anak itu lahir dan disusukan ibunya. Padahal, stunting itu seribu hari pertama sejak dia lahir. Terutama sekali ketika susu ibu ada saat melahirkan," ujar Ma'ruf.

Sementara, kata dia, apabila susu diberikan setelah dua tahun, maka tidak lagi berpengaruh untuk mencegah stunting. Hal itu sudah tak bisa diatasi.

"Karena itu, menurut saya, istilah Sedekah Putih menimbulkan pemahaman yang mengacaukan masyarakat," tegas Ma'ruf Amin.

3 dari 6 halaman

2. Infrastruktur Langit

Ma'ruf Amin menjelaskan soal istilah infrastruktur langit yang disebutnya. Menurut dia, infrastruktur langit adalah melalui satelit Palapa Ring.

"Pertama mari kita bersyukur bahwa tingkat pengangguran kita sudah berada sangat rendah antara 5,30-5,13 terendah selama 20 tahun," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, dirinya bersama Jokowi ingin mendorong tenaga kerja Indonesia untuk mampu menguasai teknologi, terutama teknologi digital.

"Kebetulan pemerintah kita sekarang sudah bisa membangun infrastruktur, baik infrastruktur darat, infrastruktur laut, infrastruktur udara, dan infrastruktur langit. Infrastruktur langit itu adalah melalui palapa ring," tuturnya.

"Mengenai infrastruktur digital sehingga sekarang tumbuh usaha-usaha seperti start up, bahkan juga unicorn, dan akan juga decacorn," pungkas Ma'ruf.

 

4 dari 6 halaman

3. 10 Years Challenges

Ma'ruf Amin memiliki beberapa langkah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Indonesia. Langkahnya dimulai dengan pendidikan, kemudian upaya revitalisasi hingga mengembangkan balai latihan kerja.

Langkah ini juga demi menyiapkan generasi muda dalam menghadapi yang disebutnya dengan 10 Years Challange.

"Kami kembangkan latihan kursus melalui DLK dan balai latihan kerja dan juga kursus yang bisa diaplikasi dengan digital, baik kursus kepintaran, kecakapan, dengan demikian akan bisa bersaing," jelas dia dalam Debat Cawapres, Minggu (10/3/2019).

Selain itu, kata dia, juga akan dilakukan sertifikasi serta upaya pelatihan untuk tingkat skilling maupun reskilling. Dengan demikian, tenaga kerja nasional bisa bersaing di luar negeri dan dunia.

 

5 dari 6 halaman

4. Link And Match

Di bidang pendidikan, Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan kualitas lewat pendidikan dengan peningkatan kesejahteraan guru, khususnya honorer.

"Meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Kami akan tingkatkan kesejahteraan dan pastikan meningkatkan status guru," kata Sandi.

Program lain di bidang pendidiikan yang dipaparkan Sandiaga Uno adalah link and match yang mempertemukan antara pencipta lapangan kerja dengan penyedia lapangan kerja, sehingga tersambung dengan sistem pendidikan.

Kemudian, ia yakin program yang diluncurkannya, yaitu Rumah Siap Kerja, mampu menekan tingkat pengangguran di Indonesia.

Sandi menyatakan, rumah siap kerja menyiapkan layanan dari berbagai kebutuhan bagi generasi muda untuk mendapatkan pekerjaan mulai dari pendidikan hingga menyambungkannya dengan kebutuhan dunia kerja.‎

"One stop service, meningkatkan keterampilan mereka, me-link and match apa yang dibutuhkan, penyedia lapangan kerja, apa yang dihasilkan oleh sistem pendidikan kita," tandas dia.

 

6 dari 6 halaman

5. Dudi

Ma'ruf Amin memiliki kiat khusus meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Menurut dia, semua berawal dari tingkat pendidikan yang harus direvitalisasi.

"Pendidikan kita akan direvitalisasi baik SMK, politeknik, akademi, dan kita akan kerjasamakan oleh kelompok DUDI atau dunia usaha dan dunia industri, untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja," kata Ma'ruf Amin di Debat Ketiga Pilpres, Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Ma'ruf Amin menilai latihan dan kursus melalui balai latihan kerja dan kursus-kursus bisa diaplikasikan secara digital. Karenanya, kursus terkait adalah hal utama.

"Balai latihan bersifat kepintaran kecakapan maupun kebugaran. Dengan begitu, tenaga kerja kita akan bersaing dan juga akan disertifikasi dan meningkatkan skill," jelas dia.

Lewat gagasan-gagasan tersebut, Ma'ruf Amin yakin ke depan, tenaga kerja Indonesia di masa depan akan bisa bersaing di luar negeri dan paling utama adalah bisa melindungi pekerja Indonesia nantinya bila bekerja di luar negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.