Sukses

Materi Debat Cawapres Sudah 80 Persen Rampung

Ketua panelis debat ketiga, Yos Johan Utama mengatakan, materi untuk debat para calon wakil presiden 17 Maret 2019 mendatang, sudah 80 persen rampung.

Liputan6.com, Jakarta Ketua panelis debat ketiga, Yos Johan Utama mengatakan, materi untuk debat para calon wakil presiden 17 Maret 2019 mendatang, sudah 80 persen rampung.

Dia menjelaskan, salah satu faktor yang terus dimatangkan adalah masalah bahasa. Menurutnya, ini menghindarkan multitafsir untuk para cawapres yang akan bertarung.

"Sekitar 80 persen ya. Karena bahasa diksi frasanya masih kita cari supaya single tafsir," ujar Yos di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

Dia juga menjelaskan, panelis masih mengumpulkan usulan pertanyaan. Dirinya menyebut, belum ada ketetapan pertanyaan apa saja yang bakal dibawa saat debat cawapres nanti.

Yos memastikan materi debat bakal menggarap isu terkini seputar tema. Adapun tema debat cawapres adalah kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

"Kita sementara ini masih dalam artian belum tentukan berapa. Kita masih masukkan semuanya dulu nanti akan kita pilih. Nanti ada berapa," jelas Rektor Universitas Diponegoro itu.

Sementara, Ketua KPU Arief Budiman tak ingin panelis buru-buru menyerahkan materi. Dia berharap diserahkan jelang debat karena enggan dituding ada pembocoran pertanyaan.

"Kalau mereka selesaikan sekarang ya maka saya tetap gamau diserahkan sekarang. Nanti ada jeda waktu sekian hari dikira kami ada apa-apa, nanti membocorkan sana sini. Kami ga mau. Diserahkan nanti jelang hari pelaksanaan," kata Arief.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pakta Integritas

Sebelumnya, Sembilan panelis dan dua moderator debat cawapres menandatangani pakta integritas di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019). Penandatanganan pakta integritas ini adalah bentuk komitmen menjaga netralitas.

"Pada hari ini kami meminta kepada para panelis dan moderator dengan prinsip sebagaimana diatur UU. Pertanyaan itu tidak menguntungkan atau merugikan salah satu pihak," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Arief menjamin independensi daripada panelis dan moderator debat. Kata dia, orang-orang yang terpilih ini tidak memihak kepada salah satu pasangan calon.

"Semoga amanah yang diberikan negara bida dijalankan dengan baik," ucapnya.

Yos Johan Utama, saat menandatangani pakta integritas, berujar momen ini untuk menjaga independensi. Dia berkomitmen untuk membikin pertanyaan dengan baik dan merahasiakan dari dua pasangan calon.

"Kami berusaha sekuat tenaga tim panelis meramu memblendid pertanyaan yang diarahkan itu dan berusaha menjaga kerahasiaan dan integritas agar pelaksanaan debat ini fair play dan sesuai ketentuan UU," ujarnya.

Sementara, moderator debat ketiga, Alfito Deanova mengapresiasi penugasan sebagai moderator. Sebagai jurnalis, dia bakal bersikap objektif dan independen."Wartawan yang berguna adalah wartawan yang independen obyektif dan berimbang. Itu yang akan kami pegang komitmen," pungkasnya.

Adapun sembilan nama panelis debat ketiga adalah:

1. Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar periode 2018-2022 dan Guru Besar Sosiologi Unhas;

2. Prof Dr Chairil Effendy MS, Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak Periode 2007-2011, Profesor Sastra Untan;

3. Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng Rektor Unsyiah Periode 2018-2022 (periode kedua);

4. Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof KH Yudian Wahyudi;

5. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Prof Subhilhar, MA, Ph.D;

6. Sastrawan dan budayawan, Radhar Panca Dahana;

7. Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah;

8. Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI periode 2018-2021) yang juga dosen Universitas Airlangga, Prof Dr David S Perdanakusuma dr Sp BP-RE(K);

9. Rektor Universitas Diponegoro periode 2019-2024, Prof H Yos Johan Utama SH M.Hum.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber : Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.