Sukses

Prabowo Akan Evaluasi BPJS Bila Terpilih Jadi Presiden

Anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Hermawan Sahputra, menilai sistem pembayaran iuran, defisit keuangan BPJS mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hermawan Sahputra mengatakan Prabowo Subianto akan melakukan evaluasi mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bila terpilih sebagai presiden di Pilpres 2019.

Sebab, dia menilai sistem pembayaran iuran, defisit keuangan BPJS mengalami peningkatan setiap tahunnya.

"Prabowo nantinya tahun 2019 sejak mulai dia jabat nanti kalau terpilih, maka akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap penyelengaraan dan tata kelola BPJS," kata Hermawan di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2019).

Dia menjelaskan evaluasi itu yakni seperti halnya penghitungan ulang iuran, baik penerima bantuan iuran (PBI) dan non PBI. Sebab jaminan kesehatan tidak hanya untuk menyelamatkan masyarakat, melainkan juga menyelamatkan tenaga kerja dan fasilitas.

"Akan dihitung ulang premi ini, seberapa tarif yang layak atau premi yang betul-betul memenuhi aspekk kelayakan," ucapnya.

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara dialog silaturahmi Paslon Presiden dan Wakil Presiden Bersama Komunitas Kesehatan di Hotel Bidakara, Kamis (28/2/2019).

Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan jika ia memimpin Indonesia jumlah defisit BPJS saat ini hanyalah masalah kecil dan bisa segera diatasi.

"Jadi kalau saudara-saudara mengatakan kurang defisit BPJS berapa defisitnya kalau tidak salah Rp 20 triliun kalau saya mengatakan Rp 20 triliun kalau saya memimpin pemerintahan saya anggap itu masalah kecil, Rp 20 triliun," kata Prabowo.

Menurutnya, mengatasi defisit BPJS sangatlah mudah. Karena Indonesia adalah negara yang sangat kaya.

"Inti masalah indonesia adalah bahwa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia, ini masalahnya," ungkap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.