Sukses

Ini Keberhasilan Orde Baru Versi Prabowo Subianto

Prabowo menyebut di masa Orde Baru, memungkinkan adanya peranan anak-anak muda muslim untuk berkarya ataupun berbakti.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat membahas mengenai Orde Baru ketika memberikan sambutan pada kegiatan konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) bersama eksponen Muhammadiyah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Dia menyebut selama 32 tahun Orde Baru tampak adanya keberhasilan rakyat Indonesia.

"Katakanlah 20 tahun pertama, 25 tahun pertama, ada suatu keberhasilan untuk rakyat dan negara. Bahkan kita melihat dulu sampai di Orde Baru, Orde Baru lah yang melahirkan ICMI," kata Prabowo, Minggu (3/3/2019).

Dia menyebut di masa Orde Baru yang memungkinkan adanya peranan anak-anak muda muslim untuk berkarya ataupun berbakti kepada lembaga yang memiliki pengaruh saat itu. Prabowo juga menilai tercapainya swasembada pangan juga terjadi di pemerintahan Orde Baru.

"Tercapai produksi di segala bidang, meningkat. Kita melihat dulu adanya pesawat terbang buatan putra-putri Indonesia, terbang. Dulu kita adalah bangsa yang dihina, Belanda bilang kita bikin peniti saja tidak bisa," ucap Prabowo.

Tak hanya itu, dia juga menyebut pada masa itu pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen setiap tahun. Akan tetapi, setelah tahun 1997 nilai rupiah langsung anjlok.

"Kita menjadi anak emas daripada barat. Kita menjadi The Darling of The World Bank. Tahun 1996, 1997 mereka selalu mengatakan the fundamental of the Indonesian economy is very strong. Tapi enam bulan kemudian rupiah kita hancur," papar Prabowo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab

Prabowo mengakui telah mengetahui penyebab terjadinya peristiwa itu. Dia berencana berkeliling Indonesia untuk meberitahukan penyebabnya kepada masyarakat.

"Fenomena yang saya ketemukan adalah ternyata fenomena yang hampir tidak berbeda dengan Bung Karno. Bahwa kekayaan Indonesia terus diambil ke luar negeri," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.