Sukses

Sandi Ditolak ke Ponpes Buntet, Hasto: Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai

Kampanye Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mendapat penolakan dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mendapat penolakan dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai penolakan tersebut wajar terjadi lantaran kubu 02 kerap menebarkan hoaks yang menyebutkan Jokowi-Ma'ruf tidak Islami.

"Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Jadi untuk itu jangan gunakan Pilpres dengan isu-isu yang menghasut, fitnah, hoaks, karena rakyat juga punya nurani untuk merespon ketika pemimpinnya itu dilecehkan, diperlakukan dengan tidak baik," kata Hasto, pada Safari Kebangsaan IX di Lampung, Minggu (3/3/2019).

Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan, penolakan terhadap Sandiaga semestinya menjadi pelajaran bagi semua pihak. "Jangan berkampanye dengan cara-cara fitnah, serta menebarkan hoaks. Jadi mari kita saling menghormati," imbuh Hasto.

Sebelumnya, beredar surat edaran berisi penolakan terhadapan kedatangan calon presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno ke Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, di media sosial. Foto surat tersebut diunggah oleh sebuah akun pada Jumat 1 Maret 2019.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Penolakan

Surat pernyataan tersebut diketahui berasal dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Surat tersebut ditandatangani langsung Pimpinan Pondok Buntet Pesantren Cirebon KH. Adib Rofiuddin.

"Kami memang tidak bisa menerima dan kami sudah kemukakan alasannya tapi pak Sandi. Baik pa Sandi maupun Prabowo pernah dua kali mengirim utusan tapi kami sudah jelaskan baik-baik," kata Kh Adib kepada wartawan.

Dia menyatakan, penolakan tersebut lantaran keluarga besar Pondok Buntet Pesantren menyatakan dukungan kepada pasangan capres Jokowi - Ma'ruf Amin.

Adib mengaku, sebelumnya utusan dari Prabowo maupun Sandi sudah pernah datang ke Ponpes. Pihaknya sudah menjelaskan secara baik dan memohon maaf atas penolakan rencana kunjungan itu.

Dia mengaku tak bisa menerima kunjungan pasangan capres nomor urut dua itu karena sudah memiliki hubungan emosional kuat dengan Ma'ruf Amin.

"Selain di PBNU beliau juga masih ada keluarga dengan Buntet Pesantren ini masih satu buyut sehingga kami harus menjaga perasaan beliau sebagai orang sepuh dan saudara kami di ponpes," ujar dia.

Namun demikian, dia mengaku menyesali sikap Sandiaga Uno dan tim yang memaksakan diri untuk datang ke kawasan Pondok Buntet Pesantren.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon tetap menjaga marwah dan martabat ponpes yang dibawah naungan NU.

"Kami lihat pak Sandi dan tim ngeyel ingin datang akhirnya kami membuat surat pernyataan itu," kata dia.

Dia menyatakan, pihak Pondok Buntet Pesantren sudah musyawarah mufakat untuk mengusung paslon nomor urut satu.

"Ponpes ini ada 54 asrama dan masing-masing kiai sudah sepakat dukung paslon nomor urut satu," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.