Sukses

Takut Dicurangi, Gerindra Minta Masyarakat Awasi TPS

Gerindra meminta kepada KPU dan Bawaslu untuk bisa berlaku netral dan tak mudah menerima bahkan harus menolak suap dalam bentuk apapun.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengajak masyarakat untuk mengawasi setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat Pemilu 2019. Ia ingin agar tak ada kecurangan pada saat pesta demokrasi nanti.

"Yang pasti kita enggak mau mendahului kehendak Tuhan ya, sudah dipastikan Joko Widodo akan kalah telak oleh Prabowo pada Pilpres 2019," kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2019).

"Dan yang saat ini kami kerjakan adalah mengajak masyarakat agar bersama sama mengawasi TPS-TPS yang kami perkirakan akan banyak dilakukan kecurangan sebagai upaya untuk mengagalkan kemenangan Prabowo-Sandi," sambungnya.

Ia pun mengungkapkan, salah satu kecurangan yang diduga akan terjadi nanti yakni dengan melakukan intimidasi terhadap masyarakat bahkan kepada petugas penyelenggara pemilu.

"Kecurangan yang biasa dilakukan oleh setiap incumbent yang elektabilitasnya makin melorot biasanya dengan cara-cara mengintimidasi masyarakat, petugas peyelenggara pemilu di tingkatan TPS hingga KPU," ujarnya.

"Membohongi masyarakat dengan bansos seakan akan bansos itu dari incumbent padahal bansos itu sendiri adalah dananya dari pembayaran pajak masyarakat yang jadi wajib pajak," sambungnya.

Menurutnya, hal lain yang dilakukan dengan menggunakan aparatur negara dan infrastruktur kekuasaan untuk menekan dan mengintimidasi masyarakat agar tidak memilih salah satu calon yakni Prabowo-Sandi.

"Hal yang dilakukan biasanya juga menyuap saksi-saksi dari lawannya incumbent dengan uang yang lebih besar agar meninggalkan TPS dimana saksi ditugaskan, karena itu kami sedang menyiapkan saksi saksi di TPS yang militan dan enggak mudah disuap oleh lawan kami," jelasnya.

"Kami ingatkan ke Joko Widodo bahwa jangan coba-coba melakukan kecurangan dalam Pilpres 2019, karena akan bisa menciptakan chaos di masyarakat," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KPU dan Bawaslu Netral

Oleh karena itu, ia meminta kepada KPU dan Bawaslu untuk bisa berlaku netral dan tak mudah menerima bahkan harus menolak suap dalam bentuk apapun.

"Kami berharap pilpres ini langsung umum bebas dan rahasia serta fair dan damai. Mari kita rayakan pesta rakyat pada 17 April 2019 dengan penuh sukacita agar menghasilkan pemimpin negara dan wakil-wakil rakyat yang punya kredibilitas dan sayang rakyat," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.