Sukses

KPU Kurangi Jumlah Penonton di Ruang Debat Pilpres Jadi 50 Orang

Pada debat ketiga yang khususkan untuk cawapres, KPU akan memperketat pengamanan bagi para undangan yang masuk ke ruangan debat.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana mengurangi jumlah pendukung atau penonton yang berada di ruang debat pilpres tahap ketiga. Pendukung menjadi 50 untuk masing-masing pendukung pasangan capres cawapres. 

Ketua KPU Arief Budiman menyebut pengurangan itu untuk menjaga situasi debat lebih tenang dan kondusif.

"Usulan dari Bawaslu juga tadi sudah disampaikan karena debat ini supaya bisa lebih tenang, lebih nyaman, dan lebih fokus. Jumlah pendukung diusulkan nanti dikurangi, nanti jumlahnya ya kurang lebih 50-an saja dari masing-masing pasangan calon," kata Arief membebeberkan hasil evaluasi sementara debat kedua capres, di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Pada debat ketiga yang khususkan untuk cawapres pada 17 Maret 2019, KPU akan memperketat pengamanan bagi para undangan yang masuk ke ruangan debat agar tidak ada membawa atribut kampanye. Selain itu akan ada koordinator yang berjaga-jaga di kursi penonton.

"Catatannya diperlukan nanti koordinator atau floor manager dari masing-masing pihak sehingga nanti kalau terjadi sesuatu yang harus segera diselesaikan nanti floor manager dari masing-masing pihak yang akan menyelesaikan catatan-catatan yang harus diselesaikan saat itu," ujar Arief.

Koordinator alias floor manager akan bertugas untuk menangani jika keributan antarpendukung kedua paslon.

"Floor manager itu untuk mengatur kalau ada ketidaksepahaman, ada keributan mereka yang menenangkan. Saat debat berlangsung, saat break, pokoknya mereka yang tanggung jawab untuk tim masing-masing," ujar Ketua KPU ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi Nonton Bareng

Selain evaluasi penonton langsung, KPU juga akan mengevaluasi nobar di sekitar lokasi debat apakah masih diperlukan atau tidak. Sebab, pada debat kedua kemarin, sempat ada insiden ledakan petasan.

"Ada evaluasi juga terkait dengan nobar. Karena kemarin nobar itu sempat ada insiden, maka tadi juga dibahas, dikaji apakah nobar masih diperlukan atau tidak," ujar Arief.

"Selebihnya tidak ada yang berubah alur rundown dan segala macam masih sama dan beberapa ide kalau muncul akan kita bahas di rapat berikutnya," tambah Ketua KPU.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.