Sukses

Timses: Soal Lahan, Jokowi Tak Singgung Personal Prabowo

Dalam debat capres, Jokowi mengungkap Prabowo Subianto memiliki ratusan hektare lahan yang berada di Kalimantan dan Aceh Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengatakan apa yang dilakukan capres nomor urut 01 Joko Widodo saat debat Minggu malam, 17 Februari 2019 tidak menyerang personal Prabowo Subianto. Khususnya, mengenai kepemilikan tanah.

"Ini bukan personal, tapi betul-betul soal policy (kebijakan). Pak Jokowi kan enggak ngomongin Pak Prabowo keluarganya gimana, istrinya gimana. Kan, enggak ngomongin itu," ucap Raja kepada Liputan6.com, Senin (18/2/2019).

Dia mengatakan, sekarang bola ada di tangan Prabowo. Apakah memang ingin menyerahkan tanah tersebut ke negara atau tidak.

"Poinnya itu justru terserah saja Pak Prabowo. Mau balikin ke negara atau enggak. Tapi jangan ngomong soal kesenjangan sosial. Jangan bilang itu penyakit. Itu penyakit dari yang mertuanya bikin dan dia bagian dari itu. Turut menikmatinya," pungkas Raja.

Sebelumnya, Jokowi mengungkap, Prabowo Subianto memiliki ratusan hektare lahan yang berada di Kalimantan dan Aceh Timur. Rinciannya, sebesar 220.000 hektare lahan di Kalimantan dan 120.000 hektare di Aceh Tengah.

"Pembagian yang tadi sudah disampaikan 2,6 juta hektare agar produktif. Kita tidak memberikan gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo punya lahan luas di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare, dan 120.000 hektare di Aceh Tengah. Ingat, pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jawaban Prabowo

Sementara di pernyataan penutup, Prabowo menjawab serangan Jokowi itu. Dia mengakui memiliki lahan yang dituduhkan petahana.

"Tanah saya kuasai ratusan ribu hektare benar, itu HGU (hak guna usaha), milik negara," katanya dalam debat capres kedua di Hotel Sultan, Minggu (17/2/2019).

Dia mempersilakan jika negara mau mengambilnya. "Itu benar, negara bisa ambil. Untuk negara saya rela daripada ke orang asing lebih baik saya kelola. Saya nasionalis dan patriot," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.