Sukses

PKS: Proses Jadi Presiden Masih Jauh, Prabowo Terlalu Dini Bicarakan Menteri

Hidayat Nur Wahid menyarankan pada semua pihak untuk lebih fokus pada pemenangan pilpres dan pileg saja. Serta tidak menjadikan pembicaraan kabinet menjadi prioritas.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai pasangan Prabowo-Sandiaga masih terlalu cepat untuk membicarakan jatah kursi.

Hal ini ia katakan untuk merespon ucapan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo yang mengatakan Prabowo sudah memiliki daftar nama calon menteri jika nantinya menjabat sebagai presiden.

"Menurut saya masih terlalu dini bicara tentang hal itu ya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.

Hidayat mengatakan proses untuk menjadi presiden masih sangat jauh. Bahkan untuk pelantikan sesudah terpilih pun masih memerlukan waktu enam bulan lagi agar resmi menjadi presiden.

"Kalau terpilih presiden itu kan tanggal 17 April. Katakanlah let see ya akhir April udah selesai. Dari April akan dilantik presiden dilanjut tanggal 20 Oktober masih lama banget," ungkapnya.

Dia menyarankan tim Prabowo-Sandiaga untuk lebih fokus pada pemenangan pilpres dan pileg saja. Serta tidak menjadikan pembicaraan kabinet menjadi prioritas.

"Saya menegaskan sekali lagi kalaupun ada saya lebih cenderung jangan itu dijadikan prioritas," ujarnya.

"Priotitas sekarang adalah pemenangan pemilu presiden dan legislatif itu saja tadi saya katakan untuk membetuk satu kabinet waktunya masih panjang kalau sudah selesai pemilihan presiden," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemilu Tak Pilih Menteri

Sementara, dari kubu Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengaku tidak ada pembicaraan jatah menteri. Hal itu disampaikan Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo bahwa Prabowo Subianto sudah menyiapkan nama calon menteri.

"Nggak ada menteri-menteri, nggak ada menteri," tegas Aria di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, Pemilu adalah pemilihan presiden dan wakil presiden. Sehingga tidak terbesit pembicaraan soal menteri di TKN.

"Kita pemilihan presiden wakil presiden bukan menteri," kata Aria.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, Ketua Umumnya sekaligus capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sudah menyiapkan daftar nama orang yang nantinya akan dipilih sebagai menteri jika menjabat sebagai Presiden 2019-2024. Namun, Edhy belum mengetahui rinci siapa saja orang-orang yang dipilih Prabowo.

"Pasti sudah punya, saya tidak tahu, beliau tidak sebutkan nama namanya, pasti beliau karena saya mengenal beliau cukup lama ya 26 tahun saya ikut beliau," kata Edhy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Edhy mengatakan, Prabowo juga tidak akan mengungkapkan nama itu dalam waktu dekat. Namun dia yakin Mantan Danjen Kopassus itu sudah memiliki rencana jika menjabat sebagai presiden.

Reporter: Sania Mashabi, Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.