Sukses

Kubu Prabowo-Sandi Permasalahkan Pembangunan Trans Jawa

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi membeberkan daftar proyek infrastruktur yang dibangun tanpa proses perencanaan matang dan terancam mangkrak.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi membeberkan daftar proyek infrastruktur yang dibangun tanpa proses perencanaan matang dan terancam mangkrak. Proyek Tol Trans Jawa berada di urutan pertama.

Juru Bicara BPN, Suhendra Ratu Prawiranegara mengatakan Tol Trans Jawa yang dibangun Presiden Jokowi hanya dimanfaatkan selama libur Lebaran, Natal dan tahun baru. Menurut catatan Suhendra, hanya sekitar 15 hari dalam setahun jalan tol benar-benar padat.

"Di luar hari libur panjang itu, jalan tol sepi dan cenderung kosong melompong," kata Suhendra dalam keterangannya, Selasa, (12/2/2019).

Menurut dia, jalan tanpa hambatan yang dibangun pemerintahan Jokowi bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan pengembang di sepanjang jalur tersebut. Contohnya jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang dinilai Suhendra lebih dibangun karena ada Meikarta.

"Jalan tol layang itu harganya juga sampai dua kali lipat. Pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek biayanya mencapai Rp 350 miliar/km. Padahal jalur biasa hanya perlu Rp 150 miliar/km," ucap mantan Staf Khusus Kementerian PUPR ini.

Suhendra juga menyoroti pembangunan atau perluasan sejumlah bandara yang kini minim manfaatnya. Di antaranya penambahan parkir pesawat VIP di Bandara Ngurah Rai, Bali, jelang pertemuan IMF-Bank Dunia tahun lalu yang menghabiskan dana Rp 2,2 triliun.

"Lalu, Bandara Kertajari, Jawa Barat dan Bandara Silangit yang sepi penumpang. Padahal bandara tersebut baru saja dibangun dengan dana miliaran rupiah. Kenapa terus membangun kalau kegunaannya minim dan tidak mempunyai nilai ekonomis? Semoga ini bukan untuk pencitraan," ucap Suhendra.

Kemudian, kata dia, Pembangunan Jembatan Pulau Balang di Kaltim yang menelan biaya Rp 1,4 triliun juga akan berpotensi mangkrak. Karena, kata dia, jalan akses untuk jembatan ini belum ada.

"Jadi jembatan selesai dibangun, belum bisa dipakai (fungsional). Bagaimana ini perencanaan programnya ya? Dana APBN yang dipakai untuk membangun jembatan ini tidak sedikit lho?" tuturnya.

Suhendra juga memasukkan LRT Palembang dalam daftar infrastruktur yang tak direncanakan dengan baik. Sejak diresmikan tahun 2018 lalu, LRT pertama di Indonesia itu hanya mendapat pendapatan 10 persen dari biaya operasional yang harus dikeluarkan yang mencapai Rp 10 miliar per bulan.

"Tak perlu menunggu lama, pembangunan infrastruktur tanpa perhitungan yang jelas itu sudah kelihatan besar sekali kerugiannya dan akan menjadi beban berat bagi anggaran publik di masa yang akan datang. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur yang utilisasinya minim jelas-jelas adalah bentuk pemborosan dan inefisiensi," ucap Suhendra.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaat Trans Jawa

 

Tersambungnya Tol Trans Jawa dari Merak–Grati, Pasuruan, Jawa Timur sepanjang 933 km secara umum turut memperlancar arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Para pemudik mendapatkan manfaat dari berkurangnya waktu tempuh serta biaya operasional kendaraan seperti bahan bakar kendaraan maupun biaya penyusutan suku cadang kendaraan. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melaporkan, mendapat banyak testimoni pemudik melalui akun instagram @kemenpu terkait penggunaan Tol Trans Jawa.

Salah satunya dari pemilik akun @lendrasupardi, yang menyatakan, "Mantap saya otw Bekasi-Jepara hanya 7jam lancar jaya. Kerja keras memang tidak mengecewakan hasilnya."

Kehadiran Tol Trans Jawa pada 2018 diharapkan turut berimbas pada peningkatan ekonomi lokal, seperti meningkatnya kunjungan ke lokasi-lokasi wisata maupun penjualan cinderamata dan kuliner khas daerah. 

Pembangunan jalan tol juga mengakomodasi pengembangan dan pemasaran produk-produk lokal di rest area tol, sehingga tidak hanya diisi oleh produk-produk asing. 

Disamping ekonomi lokal, dengan waktu tempuh lebih singkat serta berkurangnya biaya operasional, kawasan industri baru bisa tersebar di banyak daerah. Antara lain di Kabupaten Pemalang, Semarang, Kendal, Klaten, dan Sidoarjo. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, manfaat dari terbangunnya Tol Trans Jawa ini tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antar kota, tetapi dapat diintegrasikan dengan kawasan industri. Sehingga mendukung peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global.

"Tol Trans Jawa akan memperlancar jalur logistik. Sehingga vendor, misalnya di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pabrik utama," kata dia dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (2/1/2019).

Dia juga menceritakan laporan,  sebelum Tol Trans Jawa tersambung hingga Jawa Timur pengiriman logistik hanya dilakukan satu hari sekali. Setelah adanya tol ini dapat melakukan pengiriman barang sebanyak tiga kali per hari.

“Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang (delivery time). Dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan business plan lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah," pungkasnya. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini