Sukses

Megawati: Wes Kalah, ya Kalah Wae toh

Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan pemilu kali ini. Masyarakat, menurut dia, seperti ketakutan.

Liputan6.com, Banyumas - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan pemilu kali ini. Masyarakat menurut dia seperti ketakutan. Padahal sejak pemilu pertama 1955, rakyat selalu tertawa dan senang hati saat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Pemilu 2019 kenapa jadi seperti ini. Kenapa sekarang orang ditakut takuti, jangan pilih Jokowi, memangnya kenapa ya Pak Jokowi. Katanya demokrasi, demokrasi apa?" kata Megawati Soekarnoputri saat memberikan amanat kepada ribuan kader dan simpatisan PDI Perjuangan dalam acara Jambore Kader Komunitas Juang se-Jawa Tengah di Gor Satria Purwokerto, Banyumas, Minggu, 10 Februari 2019 seperti dilansir Jawapos.com.

Megawati juga mengatakan, penyebaran hoaks menjadi penyebab keadaan bangsa Indonesia seperti saat ini. Ujaran kebencian terus disebar untuk menjatuhkan Jokowi yang telah bekerja dan berupaya membangun Indonesia.

"Aneh sekali sekarang ini. Kenapa hanya mencari seorang presiden rakyat ini ditebarkan kebencian hoaks segala, hanya untuk memenangkan yang menyebarkan hoaks," kata Megawati.

"Pertanyaannya, kalau kalian dibegitukan kayak apa ya rasanya, tidak ada sopan santun lagi, tidak ada saling bergotong royongan. Padahal, Pancasila sama dengan gotong royong, dan Pancasila bukan dibuat oleh Bung Karno, tapi digali dari kultur Indonesia. Wes kalah ya kalah wae toh yo, (Kalau sudah kalah ya kalah aja)," ucapnya.

Dia pun meminta agar para penyebar hoaks kebencian segera sadar dan bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan selama ini.

"Hai anak muda yang menyebar kebencian, kalau benar kamu bertanggung jawab dan ksatria, maka datanglah ke sini, ayo ngomong, nanti ibu jawab. Jangan main medsos menyembunyikan diri kamu, yang hanya keluar adalah kebencian, yang belum tentu kamu pun mengalami kebencian seperti itu, dapat juga kamu merasakan betapa sakitnya," jelasnya.

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Bagi Kader Jika Sebar Hoaks

Bahkan, dia mengancam kadernya jika di partainya terdapat penyebar hoaks agar segera angkat kaki dan keluar dari PDI Perjuangan. Megawati mengatakan PDIP tidak membutuhkan kader yang meyebarkan kebencian yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

"Sekarang (banyak) anak muda pintar bermain cyber, banyak yang pintar tapi tak punya sopan santun dan etika. Di sini jangan ada yang seperti itu. Kalau di sini ada, segera keluar, tidak ada (penyebar hoaks) di PDI Perjuangan. Harus bertanggung jawab berani kamu menyebarkan kebencian, sini..!!" tegas Megawati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • JawaPos.com