Sukses

Apa Senjata Mematikan Jokowi yang Akan Digunakan dalam Debat Kedua?

Saat ditanya, apakah menggunakan kasus lama untuk mengalahkan Prabowo? Dia hanya menyatakan Jokowi selalu mempunyai senjata rahasia.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara, Emmy Hafild didapuk menjadi tim pakar debat untuk Presiden Petahana Joko Widodo atau Jokowi dalam debat sesi kedua, khususnya di bidang lingkungan. 

Dia menegaskan, untuk catatan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), khususnya masalah hukum di lingkungan dan sumber daya alam, tak menjadi hambatan nanti.

"Kalau di lingkungan hidup atau kehutanan hampir tidak ada masalah sekarang. Kita bisa yakinkan. Di pertambangan itu skalanya sudah berkurang. Walhi juga nggak bisa ngomong gitu. Walhi punya data, sudah valid dan akurat sebagai dugaan awal," kata Emmy kepada Liputan6.com, Kamis (31/1/2019).

Saat ditanya, apakah menggunakan kasus lama untuk mengalahkan Prabowo? Dia hanya menyatakan Jokowi selalu mempunyai senjata rahasia.

Diketahui, salah satu tim pakar yang juga mantan anggota tim transisi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Agus Sari, sempat menginformasikan terkait penetapan tersangka pembakaran hutan untuk lahan sawit pada 2015. 

Dalam berita itu disebut, pelaku korporasi sawit yang melakukan pembakaran, sahamnya dimiliki Saratoga yang notabene milik cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa Senjata Mematikan Jokowi Saat Debat?

"Pak Jokowi punya senjata yang mematikan. Kita punya senjata yang mematikan. Kemarin kan telak banget soal gender, di kepengurusan Gerindra. Kemudian soal korupsi," ungkap Emmy.

Dia menuturkan, akan tetap ada kejutan yang dihadirkan oleh Jokowi saat debat 17 Februari nanti.

"Tetap ada suprisenya, masa aku sekarang cerita ke kamu," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.