Sukses

Prabowo-Sandi Tarik Kader NU Jadi Menteri Agama Jika Terpilih

Pertimbangan tersebut, kata Sandiaga, berdasarkan dari aspirasi masyarakat khususnya warga NU.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pihaknya akan menarik kader Nahdlatul Ulama (NU) menjadi menteri agama jika terpilih di Pilpres 2019. Pertimbangan tersebut berdasarkan dari aspirasi masyarakat khususnya warga NU.

"Masyarakat NU mengharapkan menteri agama dari NU yang akan mengisi, dan saya sudah menyampaikan bahwa kami berkomitmen putra-putra terbaik seandainya itu dari NU akan beri kesempatan untuk memimpin Kementerian Agama," kata Sandi di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (27/1/2019).

Sandiaga melihat, NU memiliki kader yang mumpuni. Tak hanya NU, Prabowo-Sandi akan merekrut kader kader terbaik Indonesia untuk membangun bangsa tanpa melihat latar belakang dan afiliasi politik.

"Dia harus diberi kesempatan dengan konsep meritokrasi," ucap Sandiaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapi Kasus Biaya LRT

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menanggapi kritikan Prabowo soal pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang yang kemudian dibenarkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Menurutnya, kegelisahan JK sama dengan Prabowo soal pembangunan yang belum berdampak besar pada ekonomi negara.

"Yang disampaikan Pak Prabowo kurang lebih sama menjadi kekhawatiran Pak JK dan juga dikupas oleh Bank Dunia," kata Sandi.

Di sisi lain, Sandiaga bersyukur infrastruktur menjadi agenda utama pemerintah saat ini. Namun, dia melihat fase perencanaan dan fase eksekusinya meninggalkan banyak permasalahan.

"Dan Pak JK sebut cost yang sangat tinggi dan multiplayer effect kepada ekonomi khususnya mengenai apa yang akan diangkut baik itu manusia ataupun barang-barang. Dan efisiensi ekonomi dan maupun lapangan kerja yang akan diciptakan," tutur Sandi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.