Sukses

Timses Jokowi-Ma'ruf Ingin Durasi Debat Diperpanjang

Menurutnya, penambahan waktu debat itu juga sangat penting ketika paslon menyampaikan visi-misi atau menjawab dari paslon lain.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, ingin waktu debat pilpres diperpanjang. Terlebih waktu dalam penyampaian visi-misi oleh para paslon.

"Hal yang menyangkut waktu, nanti akan disampaikan untuk bisa lebih rileks tidak terlalu kaku, sehingga paslon bisa menyampaikan substansi dari visi-misi program kerjanya, dari situ nantinya peran moderator itu diharapkan tidak terlalu rigit," kata Aria di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).

Menurutnya, penambahan waktu debat itu juga sangat penting ketika paslon menyampaikan visi-misi atau menjawab dari paslon lain. Hal itu juga agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat dapat dipahami dan dimengerti.

"Masing-masing kandidat bisa menyampaikan lebih mendalam, tujuan kita kan bukan soal menang kalah debat, tapi menyampaikan ke rakyat apa sebenarnya mengatasi persoalan ke depan sesuai tema yang ada," ujarnya.

Dia mengungkapkan, dalam debat berikutnya nanti, pihaknya ingin agar Ma'ruf Amin lebih mendominasi atau lebih banyak berbicara.

"Iya kita juga ingin beberapa hal ada pembagian, intinya proporsional membagi waktu. Untuk Pak Maruf lebih banyak. Besok kan capres doang. Pak Ma'ruf ini bener bener menempatkan pada porsi yang dia butuh ngomong," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetap Jadi Ulama

Meski begitu, Ma'ruf akan tetap sebagai ulama terlebih dalam menyampaikan visi-misi atau menjawab pertanyaan dengan menggunakan ayat-ayat seperti sebelumnya.

"Iya ulama tetep, yang penting Pak Maruf itu doa, untuk jalannya, bagaimana warna keislaman dan keumatan itu harus dinarasikan," terangnya.

 

Reporter: Nur Habibi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.