Sukses

Prabowo Sibuk, Ikatan Dai Aceh Tak Dapat Jawaban Undangan Baca Alquran

Marsyuddin mengaku tidak mendapat jawaban jelas terkait apakah Prabowo bisa memenuhi undangan membaca Alquran atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Ikatan Dai Aceh tak sempat bertemu dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Mereka berencana menagih undangan tes baca Al-Qur'an yang rencananya digelar pada Selasa, 15 Januari 2019.

Ketua Ikatan Dai Aceh Tgk Marsyuddin Ishak beserta rombongan hanya bertemu perwakilan sekretariat di Media Center. Awalnya mereka berusaha mendatangi rumah Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Namun, dialihkan ke Kantor media center yang terletak di seberang kantor BPN dan rumah Prabowo.

"Dari pihak sekretariat, bapak Prabowo sedang di luar. Katanya mempersiapkan acara yang besar. Mungkin ini akan dirapatkan kembali. Insyaallah dalam waktu dekat akan ada jawaban," ujar Marsyuddin di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara VI, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Dalam pertemuan yang berlangsung singkat, Marsyuddin juga tidak mendapatkan jawaban jelas. Dia hanya menyebut dijanjikan bakal ada pertemuan kedua.

"Untuk hari ini dari kawan-kawan sekretariat, Bapak (Prabowo) lagi ada kesibukan kita jadwalkan lain kali," kata Marsyuddin.

Sebelumnya, Perwakilan Dai Aceh sudah menyurati kedua pasangan calon presiden untuk melakukan tes baca Alquran.

Meski kedua kubu pasangan calon sudah memberikan pernyataan di media, hal itu tak bisa jadi acuan. "Nah itu bagi kami tidak bisa kami pegang, kami butuh resminya," kata Marsyuddin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunjungi Markas Timses Jokowi

Rencananya sehabis zuhur siang ini, Ikatan Dai Aceh bakal menyambangi kubu pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Posko Cemara, Jakarta Pusat.

Mereka juga menagih jawaban resmi dari kubu inkumben.

Marsyuddin menyebut urgensi tes ini karena politik identitas menguat. Dia memperhatikan dua pasangan calon saling adu kuat keislamannya.

"Kenapa Al-Qur'an, karena kemampuan membaca itu penting oleh pemimpin meski tak wajib. Masyarakat sendiri yang akan menilai. Bila ada yang datang Alhamdullilah bila tidak ada yang datang alhamdulillah. Semua akan kami laporkan ke masyarakat," ucap Marsyuddin.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.