Sukses

Sandiaga Uno Sayangkan Kebohongan Award 2019 dari PSI

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno heran atas Kebohongan Award Awal 2019 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepadanya.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno heran atas Kebohongan Award Awal 2019 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepadanya. Pasalnya, apa yang disampaikan selama ini, bukan sebuah kebohongan. Tapi aspirasi masyarakat yang diserap selama masa kampanye.

"Bagi saya apa yang saya sampaikan itu merupakan penyampaian dari masyarakat dan masyarakat menyampaikan dengan betul otentik, dan orisinil, tidak dibumbu-bumbui," kata Sandiaga di Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (6/1/2018).

Sandiaga menilai apa yang disampaikan masyarakat adalah hal apa adanya, bukan ada apanya. Karenanya, mantan Wagub DKI ini menyayangkan sikap PSI yang seolah tidak mempercayai aspirasi masyarakat.

"Apa yang disampaikan itu tidak diskrip, lalu mengalir seperti itu, malah diberikan suatu bentuk feed back yang sangat tidak mempercayai, saya hanya penyambung," ujar Sandiaga.

Dia berharap tidak ada lagi hal serupa seperti yang dilakukan PSI. Menurut dia, hal tersebut malah akan membuat jarak antara kelompok elite dan masyarakat di akar rumput.

"Kalau menyikapinya penuh kenyinyiran seperti itu ya silakan biarkan masyarakat yang menilai, jadi jangan sampai kita berjarak sama masyarakat, membuat event-event yang semakin membuat ada celah antara masyarakat dan elite, itu menjadi salah satu fenomena untuk partai-partai bekuasa," tandas Sandiaga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebohongan Award Awal 2019

Sebelumnya, PSI menyematkan Kebohongan Award Awal 2019 kepada calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief pun mendapat penganugerahan senada.

PSI menilai, ketiganya telah menjadi pembual ulung, bahkan Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyebut apa diutarakan mereka bak bencana alam tsunami.

"Tahun politik sangat berbahaya, ini tsunami kebohongan luar biasa. Ini harus diantisipasi," kata Toni di Markas DPP PSI, Jumat 4 Januari 2019.

Toni menjabarkan kebohongan awal tahun dilakukan ketiganya, seperti pada saat Prabowo adalah menyatakan selang cuci darah di RSCM digunakan 40 kali. Untuk Sandiaga adalah proyek pengerjaan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dibangun tanpa utang. Kemudian untuk Andi Arief adalah adanya dugaan tujuh kontainer surat suara yang tercoblos di Priok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.