Sukses

Singgung Ma'ruf Amin, Sudirman Said : Pernah Jadi Pimpinan Ulama, Kata-katanya Harus Diukur

Ketimbang berfokus membalas ujaran Ma'ruf, Sudirman meminta kepada jajarannya untuk bisa lebih fokus kepada visi misi Prabowo-Sandi tentang ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Sudirman Said, menyinggung gaya bahasa Cawapres Ma'ruf Amin dalam merespons segala isu yang terkait dengan Jokowi dan dirinya.

Menurut Sudirman, sebagai seorang yang pernah duduk di pimpinan tertinggi ulama, Ma'ruf bisa lebih santun dalam bertutur kata.

"Jadi politisi boleh, tapi yang pernah jadi pimpinan tertinggi ulama, itu kata-katanya diukur lah, tapi itu hak beliau lah sebagai politisi tentu akan punya cara-cara," kata Sudirman menanggapi ujaran Maruf tentang empat tahun kepemimpinan Jokowi, Senin (31/12/2018).

Ketimbang berfokus membalas ujaran Ma'ruf, Sudirman meminta kepada jajarannya untuk bisa lebih fokus kepada visi misi Prabowo-Sandi tentang ekonomi.

"Kita fokus pada masalah utama bangsa kita, apa sih masalah pertama bangsa kita? soal ekonomi dan yang lain itu gimick menurut saya, Mungkin menarik tapi bukan hal yang fundamental," jelas Sudirman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lugas

Belakangan, tutur kata Ma'ruf Amin terdengar lugas. Selain menjawab pencapaian empat tahun Presiden Jokowi dengan jawaban yang di luar dugaan, Ma'ruf juga kerap menggunakan diksi bahasa emosional saat menjawab soal tudingan PKI terhadap Jokowi.

"Menurut saya positif semua, mana ada beliau menculik orang, menganiaya orang, enggak pernah membunuh orang, enggak pernah," kata Ma'ruf saat ditemui di Pesantren Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama, Pandeglang, Banten, Sabtu 29 Desember 2018.

"Dia (La Nyalla) sudah ngaku yang bilang Jokowi PKI, dia sudah minta maaf juga ke saya, dia minta ampun. Yang bikin saja udah nyabut (ucapan), kok yang dengar masih aja (bilang Jokowi PKI). PKI mata lu!" kata Ma'ruf di Pesantren Yasina Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 24 Desember 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.